Puskesmas Sidomulyo Targetkan Screening 1.498 Bumil

Puskesmas Sidomulyo Targetkan Screening 1.498 Bumil

Deteksi Dini ODHA

SIDOMULYO – Bertambahnya jumlah orang dengan pengidap HIV/AIDS (ODHA) di Lamsel jadi perhatian serius. Target screening pun dipasang untuk menekan angka ODHA yang setiap tahunnya menagalami peningkatan. Kepala Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, dr.Rocky Sihombing mengatakan, untuk wilayah Sidomulyo memang belum ditemukan ODHA di periode 2017 ini. Meski begitu pihaknya sebagai pemantau kesehatan di tingkat kecamatan menanggapi serius ancaman HIV/AIDS. “Tahun 2016 lalu ada satu orang terdeteksi, tapi untuk tahun ini belum ada. Mencegahnya bisa dengan sosialisasi dari bawah yakni tingkat desa dengan bidan desa sebagai ujung tombaknya,” kata Rocky kepada Radar Lamsel, Kamis (3/8) kemarin. Tak tanggung-tanggung, PRI Sidomulyo memasang target screening atau penyaringan terhadap 1.498 Ibu Hamil (Bumil) khusus wilayah Sidomulyo pada tahun 2017 ini. Target tersebut dipasang untuk mendeteksi sejauh mana penyebaran ODHA yang ada di Sidomulyo. “Yang paling riskan memang Bumil, karena jika orang tuanya positif ODHA otomatis anak yang dikandungnya juga terjangkit ODHA,” terangnya. Dalam konteks ini lanjutnya, PRI Sidomulyo hanya melakukan screening. Jika sudah terdeteksi berapa jumlah penderita ODHA mekanismenya akan dilaporkan kepada Sistem Informasi HIV/AIDS secara online untuk segera ditangani oleh instansi yang menjadi penanggungjawab. “Khusus wilayah Lamsel, penderita ODHA akan dirujuk ke RSUD Bob Bazar Kalianda untuk standar operasional pengobatan (SOP),” katanya lagi. Target yang dipatok PRI Sidomulyo terbilang tinggi, dengan screening seribu Bumil lebih, bukan hal yang mudah. Untuk itu Rocky berharap peran bidan desa amat penting guna memberikan pemahaman dan sosialisasi tentang ODHA. “Kita punya alat deteksinya SD HIV-1/2 3.0 dengan standar deteksi yang mumpuni. Dengan alat tersebut hanya membutuhkan 10 – 15 menit untuk dapat mengetahui seseorang terjangkit ODHA atau tidak,” kata dia. Kedepan, selain bidan desa sebagai ujung tombak screening ODHA, PRI Sidomulyo juga berharap karang taruna yang ada di desa mampu bekerjasama untuk menekan angka penderita HIV/AIDS. “Kami juga tak bisa jalan sendiri, karang taruna juga akan kami gandeng guna menekan angka ODHA,” tegasnya. Pada bagian lain Ketua Karang Taruna Sidomulyo Roziqin menyambut baik program screening tersebut. selain untuk kepentingan masyarakat kegiatan sosial ini juga upaya menyadarkan warga untuk prilaku hidup sehat. “Kami siap jika memang PRI memerlukan tenaga karang taruna,” tandasnya. (ver)

Sumber: