Tas Buatan Ketapang Rambah Pasar Bandarlampung
Dapat Pengalaman 10 Tahun di Jakarta, Edison Produksi Tas Sendiri
KETAPANG – Belakangan ini, tas tampaknya tak hanya sekedar menjadi aksesoris fashion saja. Tas adalah sebuah kebutuhan yang selalu bisa menyempurnakan dan banyak membantu kegiatan sehari-hari. Dewasa ini, berbagai macam motif tas banyak dijumpai sesuai kebutuhan seseorang baik laki-laki dan perempuan. Di kota-kota besar banyak dijumpai produsen pembuat tas berbagai jenis motif dan bahan yang ditawarkan kepada konsumen. Bermodalkan pengalaman kerja disebuah industri yang memproduksi tas di Jakarta, Edison Chandra (37), warga RT.001/008, Dusun Raman, Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang memulai usaha kecilnya dengan memproduksi aneka ragam tas laki-laki dan perempuan. Bersama Vista (33) istrinya, Bang Son (sapaan akrab Edison Chandra) memulai usaha home industri membuat tas sejak tahun 2015 lalu dikampungnya. Hasil produksinya kini sudah merambah ke toko-toko besar yang ada di Bandar Lampung dan kota-kota lainnya. Menurut bang Son, ia memutuskan untuk keluar dari tempatnya bekerja di industri tas di Jakarta setelah bekerja 10 tahun lamanya sejak tahun 2005 silam. Setelah mendapatkan pengalaman kerja selama 10 tahun, ia memutuskan pulang kampung di Desa Ketapang dan mendirikan usaha kecil berdasarkan keahliannya membuat aneka ragam jenis tas. “Saya sebelumnya bekerja di industri tas di Jakarta sejak tahun 2005. Saya pulang kampung dan membuat usaha kecil-kecilan memproduksi tas sejak tahun 2015. Saya membuat usaha ini sesuai pengalaman yang saya dapat di tempat kerja dulu,” tutur Bang Son belum lama ini. Untuk membuat usahanya sendiri, kata Bang Son, membutuhkan modal yang tidak sedikit. Maka dari itu dalam usahanya membuat tas, suami Vista ini memilih bermitra dengan toko-toko besar yang ada di kota Bandar Lampung. “Untuk membuat tas butuh modal yang tidak sedikit. Makanya saya menjalin mitra dengan teman-teman yang dulu bekerja di Jakarta yang sekarang bekerja di toko-toko besar di Bandarlampung,”kata Edison Chandra. “Bahan dan peralatan yang dibutuhkan disediakan rekanan yang membutuhkan barang kami. Terkadang juga modal di pinjamkan oleh rekan saya juga” ungkapnya. Sejak dua tahun mendirikan usaha rumahan (home industri) Edison bersama istrinya Vista sudah mempekerjakan 10 tenaga kerja dari warga sekitarnya untuk memproduksi aneka ragam tas laki-laki dan perempuan. Kini, dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, hampir 1.000 buah tas mampu ia produksi di desa berjuluk Minapolitan itu. “Kurang lebih 1000 buah tas yang bisa dibuat dalam satu bulan sesuai permintaan dipasaran kota Bandarlampung,\" kata Son. Bang Son menambahkan, jenis tas yang diproduksi selama ini seperti tas ransel, selempang, paha, tas sekolah, tas laptop, tas wanita. Selain memproduksi tas untuk dipasarkan di Bandarlampung, Edison juga melayani pesanan warga sekitarnya. Namun demikian, dia memprioritaskan pembuatan tas untuk mitra kerjanya. “Hasil yang didapat lumayan mas. Untuk setiap pengiriman barang ke Bandarlampung mendapatkan sekitar Rp10 – 20 Juta. Kami memproduksi tas disesuaikan kebutuhan dipasaran dan memenuhi permintaan toko yang menjadi mitra,” pungkasnya.(red)Sumber: