Tepati Janji, SPBN Kembali Dioperasikan

Tepati Janji, SPBN Kembali Dioperasikan

KALIANDA – Ratusan nelayan di PPI Dermaga Bom Kalianda akhirnya sedikit bernafas lega. Karena mulai kemarin, mereka tidak perlu lagi mencari BBM diluar area dermaga. Pasalnya, pihak pengelola SPBN menepati janjinya dengan membuka kembali layanan pembelian bahan bakar minyak (BBM). “Hari ini (kemarin, red) SPBN sudah kami operasikan kembali, dan stok solar sudah tersedia sebanyak 8.000 liter,” ujar Sekretaris Koperasi Mina Dermaga Agus Saini kepada Radar Lamsel, kemarin. Agus menjelaskan, beroperasinya SPBN di dermaga bom Kalianda berkat adanya upaya pihak pengelola yang tidak menginginkan keberadaan SPBN tersebut menjadi terbengkalai berlarut-larut tanpa adanya aktifitas penjualan bahan bakar minyak bagi para nelayan di dermaga bom Kalianda. “Tutupnya SPBN ini kemarin, itu bukan karena buruknya pengelolaan yang kami lakukan. Tapi ada sedikit miskomunikasi saja antara pengelola dan pemilik modal. Alhamdulillah setelah dilakukan musyawarah dan mufakat akhirnya kami bisa kembali membuka usaha penjualan BBM di SPBN ini,” jelasnya. Dikatakannya, usaha penjualan BBM yang dijalankan pihak pengelola sekarang ini menggunakan modal milik seorang investor yang dipinjam secara langsung oleh pengurus Koperasi Mina Dermaga sebesar Rp50 juta. “Untuk penjualan BBM kali ini tidak lagi menggunakan modal milik pak Bandi (pemodal awal, red), tetapi kami dipinjami oleh seorang investor yang memang berniat menanamkan modalnya di SPBN dermaga bom Kalianda,” kata Agus Saini yang enggan menyebutkan siapa nama investor tersebut. Saat ditanya kapan pihak pengelola SPBN akan memulangkan dana modal yang dipijam dari pihak pemodal sebelumnya, Agus mengatakan itu akan diupayakan pihaknya secara bertahap. “Ya pelan-pelan akan kami lunasi hutang dengan pemodal sebelumnya. Oleh karena itu kami minta kesabaran pak Bandi, mudah-mudahan tidak lama lagi modal yang dipinjamkan kepada kami bisa cepat terbayarkan,” pungkasnya. Diketahui sebelumnya, SPBN dermaga bom Kalianda tidak beroperasi selama kurang lebih dua bulan. Informasi yang diperoleh Radar Lamsel, tidak beroperasinya SPBN tersebut itu dikarenakan pihak pengelola kehabisan modal, sehingga tidak mampu untuk memesan bahan bakar minyak baik solar maupun pertalite ke pihak Pertamina, Panjang di Bandar Lampung. (iwn)    

Sumber: