Gorong-gorong Jebol Diterjang Banjir, Akses Terputus

Gorong-gorong Jebol Diterjang Banjir, Akses Terputus

Pemerintah Kecamatan Way Sulan Membisu

WAYSULAN – Gorong-gorong di Desa Pamulihan, Kecamatan Way Sulan jebol diterjang banjir beberapa hari lalu. Akibatnya, jalan kabupaten penghubung Kecamatan Way Sulan – Candipuro terputus, Sabtu (30/9). Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, kontruksi bangunan yang buruk menyebabkan pondasi gorong-gorong tak kuat mendapat hantaman air Sungai Way Sulan yang meningkat. Tak hanya itu dinding tanggul penangkis yang berada tak jauh dari gorong-gorong juga amblas. Pujiono (40) warga Pamulihan mengatakan, kerusakan itu terjadi pada Sabtu dinihari. Saat itu, kata dia, hujan semalaman mengguyur wilayah Way Sulan. “Ambruk sekitar waktu subuh,” ungkapnya. Kekhawatiran warga sekitar, kata Puji, akhirnya kejadian. Sebelumnya warga mencemaskan akan kondisi gorong-gorong sudah mengalami kerusakan pondasi. “Sebelumnya memang sudah jebol pondasinya, ditambah lagi hujan deras semalaman membuat badan jalan ikut jebol,” beber dia. Terputusnya jalur tersebut menyebabkan kendaraan roda empat kesulitan untuk melintas. Pasalnya, keadaan gorong-gorong yang tipis meski sudah ditimpah hotmix membuat pengemudi roda empat harus berhati-hati agar kerusakan tak semakin parah. Wiyono (35) salah seorang pengendara roda empat asal Desa Pemulihan mengharapkan pemerintah segera melakukan perbaikan terhadap jalur penghubung dua kecamatan itu. Sebab kata dia, jalur itu merupakan akses satu-satunya menuju Candipuro. “Kalau nggak segera dibenahi dikhawatirkan kerusakan terus memburuk, jika sudah begitu jalan satu-satunya adalah memasang batang kelapa,” imbuhnya. Sayangnya pemerintah Kecamatan Way Sulan seolah membisu dan tak bisa dikonfirmasi terkait terputusnya akses vital tersebut. Kepala UPT DPUPR Way Sulan Wayan Nuryana bahkan tak mau mengangkat telepon saat dihubungi wartawan Koran ini, dihubungi berkali-kali hasilnya not responding. Begitu pula dengan Camat Way Sulan Tri Mujianto, orang nomor satu di Way Sulan itu bahkan tak mengaktifkan handphone miliknya saat dihubungi Minggu (1/10) kemarin. Kekompakan tak mau mengangkat telepon semakin terlihat jelas, saat Kades Pamulihan Saparudin juga ikut-ikutan tidak mengaktifkan nomor teleponnya. Padahal dipundak ketiga orang itulah masyarakat Way Sulan menaruh kepercayaannya. Hingga berita ini dturunkan, belum ada action dari pemerintah dan instansi yang membawahi urusan pembangunan. Jalur tersebut masih terabaikan hingga Minggu sore kemarin. (ver)

Sumber: