Kontruksi Rapuh, Jembatan Gantung Mengancam Nyawa
WAYSULAN – Letak geografis seharusnya tak lagi menjadi kendala. Apalagi jargon ‘Ayo Bangun Desa’ sudah menggema hingga ke desa-desa. Buktinya masyarakat Desa Talang Way Sulan hingga kini masih menggunakan infrastruktur jembatan gantung yang sudah selayaknya dimuseumkan. Bagaimana tidak, banyak kawat baja dan kunci pengikat jembatan sudah termakan usia dan berkarat. Parahnya lagi tiga tali penopang jembatan tersebut sudah terputus. Lokasi jembatan gantung itu berada diwilayah perbatasan. Penghubung Desa Talang Way Sulan, Kecamatan Way Sulan, Lamsel dengan Desa Istikarya Kecamatan Waway Karya, Lamtim. Sahroni (40), salah seorang petani yang kesehariannya melewati jalur itu menuturkan, terakhir kali jembatan itu tersentuh perbaikan pada 2010 silam. “Kalau saya nggak keliru, perbaikan jembatan dilakukan 2010, sudah tujuh tahunan lah,’ kata dia saat ditemui usai melintas dijembatan gantung, Minggu (1/10) kemarin. Selebihnya kata dia, perekonomian masyarakat didua desa itu tergantung pada jembatan gantung. Harapan serta kepedulian pemerintah agar dilakukan perbaikan permanen sudah bukan rahasia lagi. “Ya, mungkin karena berada di ujung kabupaten masih banyak pertimbangan pemerintah untuk memasukan jembatan gantung jadi prioritas utama pembangunan,” celetuknya. Hal senada dikatakan Muslihan petani cabai yang lahannya tak jauh dari jembatan tersebut. Dikatakannya, meski jembatan sudah terlihat rusak tetapi masyarakat masih menggunakannya. “Masih dipakai kok mas,” ujarnya. Apakah tak ada rasa takut saat melintas? Muslihan mengaku sudah terbiasa melintasi jalur itu. Baginya rasa takut sudah seperti minum obat. “Takut sih tetap ada tapi namanya sudah biasa, tiga kali sehari lewat sini,” terangnya. Pada bagian lain Kepala Desa Talang Way Sulan Muhidin menjelaskan, jembatan itu dibangun pada 2010 berasal dari dana PNPM. Justru dia mengklaim saat ini keadaan jembatan itu sudah cukup membaik dari sebelumnya. “Kalau sekarang sudah lumayan mas, soalnya dulu lebih parah dari ini lho,” kata Muhidin yang juga Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Way Sulan ini. Dijelaskannya jembatan gantung itu juga pernah dikunjungi oleh Bupati Lamsel Dr. H. Zainudin Hasan, M. Hum beberapa bulan lalu. Akan tetapi hingga kin belum ada kepastian apakah akan diperbaiki secara permanen atau tidak. “Pernah juga dikunjungi pak bupati, tapi sampai saat ini belum ada kaputusan terkait renovasi atau pembangunan ulang. Mungkin skala prioritas masih dipertimbangkan,” ujarnya. Muhidin tak menutupi jika jembatan itu adalah penunjang ekonomi dan pendidikan warga sekitar. Anak sekolah, petani dan guru juga melintas dijalur tersebebut. “Ya semua lewat situ, karena itulah penghubung Lamsel – Lamtim,” ucapnya. (ver)
Sumber: