Disdukcapil Lamsel Kerja Dua kali
KATIBUNG – Jumlah data yang diserahkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) masih belum sinkron. Ini menyebabkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Lamsel harus bekerja dua kali. Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Disdukcapil Lamsel Murti mengatakan, perlu adanya sosialisasi yang melibatkan aparatur desa se-Lamsel. Sasarannya, kata dia, agar data yang belum sinkron dapat segera diperbaiki. “Data yang kami terima dari Kemendagri masih banyak yang tak sesuai. Seperti belum melakukan perekaman. Padahal yang pemilik Nomor Induk Kependudukan (NIK) sudah melakukan perekaman,” kata dia kepada Radar Lamsel, usai sosialisasi di Aula Kecamatan Katibung, Senin (9/10) kemarin. Dijelaskannya, dari temuan Disdukcapil masih banyak data yang belum matang sehingga pihaknya mengajak aparat desa dan kecamatan untuk bekerja bersama. “Kami paparpakan data, ujung tombaknya ada di desa sehingga data yang naik ke kecamatan itu sudah matang,” ucapnya. Lebih lanjut dikatakan, masih banyak temuan terkait NIK yang sama dengan orang yang berbeda. Kesalahan semacam ini tentu membingungkan. “Sering kami temui satu NIK dengan dua orang. Hal-hal semacam ini yang perlu di evaluasi terutama saat input data,” beber dia. Dari sosialisasi ini diharapkan data di tahun 2018 untuk wilayah Lamsel sudah bersih. Pembersihannya kata dia tentu tidak mudah dan bertahap. Disinggung mengenai solusi ketika menjumpai temuan seperti diatas? Kabid PIAK itu menyebutkan Biometrik adalah cara terbaik untuk menentukan siapa pemilik NIK yang asli. “Biometrik yakni pemeriksaan identitas dari mata dan sidik jari, dari dua anggota tubuh itu otomatis bisa memunculkan pemilik NIK yang sebenarnya,” imbuhnya. Sementara Kabid Kependudukan Disdukcapil Lamsel Indra Mirsyah, SE menolak berkomentar terkait kegiatan yang pertama dilakukan di wilayah Katibung. Padahal tema yang diusung adalah program pelayanan publik yang utamanya berkaitan dengan pemaparan yang disampaikannya. “Ya saya pemateri, tapi jangan tanya saya,” ujar Kabid Penedudukan itu. (ver)
Sumber: