PT. Waskita Karya Tampik Tidak Sesuai SOP

PT. Waskita Karya Tampik Tidak Sesuai SOP

MERBAUMATARAM – PT. Waskita Karya selaku kontraktor pembangunan JTTS Stationing (STA) 61-62 menampik pihaknya tidak menjalankan Standar Operasional Prosedur dalam mengerjakan JTTS di wilayah merbau Mataram. Perusahaan tersebut juga mengaku akan mengedepankan sisi kekeluargaan dan kemanusian atas musibah meninggalnya 2 bocah yaitu Al Jummanatus Syarif (5) Bin M. Akmal dan Weslin Arif Rahman (7) Bin Jatian warga Desa Panca Tunggal pada galian milik perusahaan tersebut. Hal ini disampaikan Kepala Lapangan PT Waskita Karya STA-52+400 sampai dengan 80+000 Rochman kepada koran ini kemarin. Menurut Rochman, pihaknya telah menerapkan Standar Operasional Pekerjaan (SPO) sesuai aturan. “Dalam pengerjaan proyek JJTS ini, area wilayah yang kami garap telah kami pagar dengan menggunakan panel. Kemudian, beberapa titik juga kami pasang plang peringatan dilarang masuk.   Tetapi kami tidak bisa menolak hal-hal atau resiko yang terjadi saat mengerjakan proyek percepatan JTTS. Musibah yang menimpa kedua anak warga Desa Panca Tunggal tersebut, tentu siapapun tidak ada yang menginginkannya, termasuk juga kami mas,” ujar Rochman kepada koran ini. Menurut Rochman, atas musibah yang terjadi diareal pekerjaannya, pihaknya akan memberikan perhatian serius terhadap keluarga korban. “Tentu kami tidak berpangku tangan, kepada pihak pemerintah dalam hal ini Camat dan Kapolsek sudah kami sampaikan hal-hal yang akan menjadi perhatian kami terhadap keluarga korban” terang Rochman. Disinggung atas perhatian serius yang akan diberikan oleh perusahaan, Rochman menegaskan pihaknya akan mengedepankan sisi kekeluargaan dan kemanusian atas musibah yang terjadi.”tidak benar, kalau kami tidak memiliki perhatian atas peristiwa ini.  Tentunya ada perhatian dari kami terhadap keluarga korban. Apakah bentuknya santunan atau tali asih, akan kami musyawarahkan dengan kedua keluarga korban bersama dengan unsur pemerintah setempat,” tandas Rochman. Sementara, Keluarga korban tenggelam dilokasi galian JTTS Stationing (STA) 61 – 62 Desa Panca Tunggal Kecamatan Merbau Mataram, masih menantikan sikap lanjutan dari PT. Waskita Karya. Itu disampaikan oleh Kades Panca Tunggal Sarjuni, dikatakannya keluarga korban sepenuhnya mempercayakan penyelesaian persoalan ini kepada pemerintah. Menurut Surjuni, meski keluarga korban mengaku legowo, akan tetapi harus ada sikap yang tepat dari kontraktor sebagai penanggungjawab pekerjaan.“ Akan kami pantau terus perkembangannya dan kami tunggu sikap dari kontraktor,” ucapnya. Sementara Kakek dari almarhum, Al Jummanatus Syarif (5) salah satu korban tewas mengatakan cukup cucunya yang menjadi korban atas apa yang terjadi. “Kalau lubang galian itu ditimbun, saya rasa musibah ini tak akan terjadi. Di Panca Tunggal ini saja ada lima kubangan yang tak ditutup. Jangan sampai ada korban lagi cukuplah cucu kami yang meninggal akibat kelalaian ini,” ungkapnya. (ver)

Sumber: