Selalu Dimulai dengan Sarapan

Selalu Dimulai dengan Sarapan

‘Pagiku selalu dimulai dengan sarapan’. Kata-kata itu tertangkap dari obrolan ringan Radar Lamsel dengan Vera Ramadhan gadis asal Lingkungan Sukajaya, Kelurahan Kalianda. Muli berusia 23 tahun ini beranggapan pagi yang dimulai dengan sarapan akan lebih berkualitas dengan pagi yang tak mendapat suplai sarapan. “Kebiasaan dari kecil, tapi makin kesini fungsi sarapan semakin jelas apalagi untuk orang yang beraktivitas seharian penuh,” kata dia, kemarin. Tapi kebanyakan orang kata dia, menganggap sepele soal sarapan. Padahal sambungnya tubuh setiap memulai aktivitas harus dibarengi dengan asupan makanan yuang cukup. “Ibarat kata, kalau motor mau jalan harus ada bahan bakarnya biar nggak macet. Sama dengan tubuh manusia yang memerlukan asupan makanan dipagi hari yang biasa kita sebut ‘sarapan’ itu tadi,” ungkapnya. Gadis kelahiran 15 Februari 1994 ini tak pernah ketinggalan soal sarapan. Apalagi rutinitasnya sebagai kasir mengharuskan otaknya bekerja maksimal sehingga ketika telat sarapan kinerja juga ikut menurun. “Kalau telat sarapan biasanya makan roti dan teh hangat, kalaupun nggak sempat minum teh ya pakai air putih jadilah. Yang penting setiap pagi jangan sampai perut kosong,” uangkapnya. Dalam sepekan hampir tak pernah ada pagi yang terlewatkan tanpa sarapan. Kecuali dihari libur, disebabkan tak banyak beraktivitas dirinya tak begitu khawatir untuk sarapan. “Nah, kalau hari libur beda lagi. Aktivitas bermalas-malasan jadi makan siang pun nggak apa-apa. Yang penting itu ketika hendak memulai pekerjaan dipagi hari jangan lupa sarapan,” ucapnya. Anak kedua yang bercita-cita jadi pengusaha ini cenderung suka dengan sarapan yang mengandung karbohidrat. Maklum kata dia orang Indonesia sudah terbiasa dengan karbohidrat dan semacamnya. “Otak butuh nutrisi yang maksimal untuk bekerja secara optimal, kalau nggak sarapan bakalan lambat diajak berpikir,” tandasnya. (ver)

Sumber: