Rekanan Diminta Serius Tangani Jembatan Senilai Rp 3M

Rekanan Diminta Serius Tangani Jembatan Senilai Rp 3M

WAYSULAN – Warga meminta PT. Bumi Lampung Persada sebagai pelaksana proyek pembangunan jembatan penghubung Lamsel – Lamtim di Dusun Kali Duren Desa Karang Pucung, Kecamatan Way Sulan serius dalam menyelesaikan pembangunan tersebut. Pasalnya, proyek diwilayah timur Lamsel itu menelan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp 2.988.277.000,-. “Hampir Rp 3M, mestinya harus sesuai dengan yang diharapkan warga. Jangan sampai jembatan ini jadi jembatan batang kelapa lagi seperti yang sudah-sudah,” kata Muhajir (35) warga KaliDuren, Sabtu (14/10) kemarin. Jembatan tersebut lanjut dia, rusak total akibat diterjang banjir. Melumpuhkan akses menuju Lamsel – Lamtim. Untuk itu harapan Muhajir beserta ratusan penduduk Dusun Kali Duren agar pelaksana proyek benar-benar mengerjakannya sesuai dengan spesifikasi. “Usulan saja, soalnya jembatan itu dulu sudah permanen. Tapi kontruksinya buruk, akibatnya hanyut saat diterjang banjir dari aliran Sungai Way Sulan,” katanya. Hal senada diungkapkan Basri (40) salah seorang petani yang sawahnya tak jauh dari lokasi pembangunan jembatan itu. Dijelaskannya pengerjaan jembatan sudah berlangsung selama sebulan. “Sudah sebulan ini pembangunan dimulai,” kata dia. Akan tetapi besaran nilai APBD yang digelontorkan dikhawatirkan sia-sia jika kontruksi bangunan tidak benar-benar diperhatikan. “sekarang kan musim hujan, jangan sampai nasib jembatan ini sama dengan nasib gorong-gorong yang amblas di Purwodadi,” ketusnya. Belakangan, Kepala UPT PU Way Sulan Wayan Nuryana juga mewanti pengawas proyek yang dinaungi oleh CV. Mitra Paksi itu. Dikatakannya waktu pengerjaan selama 180 hari dinilai sebagai waktu yang cukup lama untuk menuntaskan pekerjaan itu. “Kalau mengacu pada kalender pekerjaan temponya 180 hari, sesuai dengan keterangan yang dipaparkan yakni peningkatan dan pembangunan jalan desa/lingkungan wilayah timur,” ungkapnya. Wayan Nuryana juga sepakat dengan masyarakat yang menilai pekerjaan itu harus serius. Terlebih jembatan itu kata dia sudah dua kali mengalami kerusakan total. “Tugas kami juga sebagai Kepala PU diwilayah Way Sulan untuk memantau setiap proyek yang berjalan disini,” katanya lagi. Pantauan Radar Lamsel dilokasi proyek tersebut tak ada pengawasan dari CV. Mitra Paksi hanya ada pekerja dari PT. Bumi Lampung Persada. “Kami sudah hampir sebulan kerja disini, pengawas seminggu sekali datang kesini,” ujar seorang pekerja yang mengaku Anton kepada wartawan koran ini. Sementara Camat Way Sulan Tri Mujianto juga senada dengan komentar warga dan Kepala UPT. Tri berharap pekerjaan diselesaikan tepat waktu dan sesuai bestek. “Sebetulnya wewenang Dinas terkait untuk mengawasi, yang jelas jangan sampai proyek senilai Rp 3 M itu tidak bagus kontruksinya,” paparnya. (ver)

Sumber: