Hampir 71 Persen Traffic Light di Kalianda Mati Total
KALIANDA – sebagai sebuah ibukota kabupaten, kota Kalianda memerlukan pengaturan dan ketertiban dalam berlalu lintas. Salah satu alat yang mengatur untuk mentertibkan arus lalu lintas dijalan-jalan kota Kalianda adalah traffic light. Namun, jika traffic light tidak berfungsi. Apa yang akan terjadi? Kondisi ini yang kini terjadi pada traffic light (lampu lalulintas) di Kota Kalianda. Bagaimana tidak, dari 24 traffic light yang ada di Kota Kalianda, 70 persen lebih atau 17 diantaranya tidak berfungsi dan hanya menjadi hiasan belaka. Belasan traffic light yang tidak berfungsi itu terbagi di beberapa titik. Seperti yang terlihat di simpang empat Hotel Kalianda. Sebanyak 8 unit traffic light yang tidak berfungsi ada dilokasi ini. Kemudian di simpang tiga Sukamandi sebanyak 1 unit dan yang terakhir di bundaran Pos Kota Kalianda sebanyak 8 unit. Sementara 7 unit traffic light yang masih berfungsi terbagi di tiga lokasi, pertama di simpang tiga tugu patung Raden Intan sebanyak 2 unit. Kemudian di depan Masjid Kubah Intan 2 unit dan didepan Graha Pena Lamsel sebanyak 2 unit. Banyaknya unit traffic light yang tidak berfungsi semakin membuat kisruh antar kendaraan di Kota Kalianda semakin menjadi-jadi. Dari pantauan, sejumlah pengendara yang hendak melewati bundaran maupun pertigaan terlihat kesulitan menentukan arah laju kendaraan. Sontak, kematian belasan unit traffic light tersebut membuat para pengendara berkomentar. Seperti yang diungkapkan Burhanuddin (32), yang menyayangkan kerusakan belasan unit traffic light tersebut. “Jelas sangat disayangkan, wong itu fungsinya buat ngatur (kendaraan’red) kok malah enggak berfungsi,” katanya saat dimintai tanggapan oleh Radar Lamsel soal kerusakan traffic light yang ada di Kalianda, kemarin. Menurutnya, Dinas dan Instansi terkait harus segera melakukan perbaikan agar bisa mengurangi kemeriahan para pengendara saat melintasi lajur jalan. “Ya kan itu fungsinya buat mengatur, kalau tidak ada yang mengatur, jalanan bakal semerawut begini terus,” tukasnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Ayu (21), pengendara lainnya. Ia mengaku sering ragu saat melintasi jalan pertigaan dan bundaran dengan kondisi traffic light yang rusak. “Yang jelas sih agak takut ya bang, soalnya pengendara pada kebut-kebutan,” katanya. Gadis asal Desa Buahberak ini berharap Pemkab Lamsel bisa memberikan solusi atas kerusakan traffic light di Kota Kalianda. “Tentunya harus diperhatikan, ini kan buat kebaikan bersama,” imbuhnya. Dikonfirmasi mengenai kerusakan traffic light di Kota Kalianda, Kepala Dinas Perhubungan Lamsel Badruzzaman, S.Sos tidak berkomentar cukup banyak mengenai kerusakan traffic light di Kota Kalianda. Badruzzaman mengaku sudah menyampaikan ihwal perbaikan terhadap traffic light tersebut kepada Bupati Lamsel. “Kita sudah ajukan kepada pimpinan, dan akan dianggarkan tahun depan,” singkatnya. (rnd)
Sumber: