Minta Pembangunan Halte Dikaji Ulang

SIDOMULYO – Pembangunan halte di jalan protokol Kecamatan Sidomulyo menuai kritik. Pasalnya, pengadaan halte di depan Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo itu dinilai tidak tepat sasaran. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, pembangunan halte itu adalah proyek Dinas Perhubungan (Dishub) Lamsel. Total ada dua unit halte yang sudah berdiri di Kecamatan Sidomulyo. Kedua halte itu saling berhadapan. Muhaimin (40), warga Desa Sidowaluyo mengatakan, angkutan umum tidak berhenti di halte tersebut akan tetapi angkot lebih cenderung lalu-lalang mulai dari seputaran pasar menuju simpang Kotadalam. “Dua halte ini perlu dikaji lagi pembangunannya. Soalnya nggak ada angkot yang menaikan dan menurunkan penumpang di sekitar sini,” kata dia kepada Radar Lamsel, Senin (13/11), kemarin. Pria paruh baya ini menilai, pembangunan halte itu seperti tanpa kajian. Selain keduanya berhadap-hadapan, infrastruktur jalan milik provinsi itu kondisinya masih rusak parah. “Seharusnya jalan dibenahi dulu, baru kemudian halte didirikan. Kalau jalan masih rusak parah terus halte dibangun? Siapa yang mau naik – turun angkutan umum disitu (halte ‘red),” ujarnya. Pada bagian lain Ketua Lembaga Indepent Pemantau Anggaran Negara (LIPAN) Yoc Sugiarto angkat bicara perihal penilaian warga terhadap pembangunan halte oleh Dishub Lamsel itu. Ia pun menyangkan, sebab sudah ada halte yang dibangun di depan SDN 1 Sidorejo kemudian halte baru juga sudah berdiri kokoh di depan puskesmas. “Saya setuju dengan komentar publik yang kritis. Sebab transportasi umum di kecamatan ini tidak intens bergerak menyisir lokasi halte. Justru dikhawatirkan nantinya halte dimanfaatkan oleh pedagang karena tidak terpakai. Itu yang harus kita hindari,” ucapnya. Terpisah, Camat Sidomulyo Affendi, SE menerangkan, dalam proses pembangunannya pemerintah kecamatan tidak pernah mendapat tembusan terkait pembangunan halte di depan PRI Sidomulyo. “Kalau halte yang di depan SDN 1 Sidorejo kami ada laporan masuknya. Tapi kalau yang di depan Puskesmas belum diketahui apakah itu satu paket atau tidak,” ungkapnya. Yang jelas, lanjut Affendi kegunaan halte yang sudah dibangun jangan sampai dikesampingkan. Apalagi dipergunakan untuk berdagang, sebab halte adalah sarana untuk penumpang transportasi umum. “Melihat dari sisi manfaatnya, memang penting. Tapi kajian juga perlu dilakukan akan lebih baik bila pelaksana proyek meminta tanggapan warga. Sebab nggak ada angkot yang melintasi jalur itu, sementara di depan Puskesmas juga sudah disediakan ruang tunggu” tandasnya. (ver)
Sumber: