Jangan Malu, Ayo Tes IVA!

RAJABASA – Dua puskesmas di Kabupaten Lampung Selatan menyebut masih banyak wanita yang enggan melakukan pemeriksaan tes IVA. Hal ini bisa dilihat dari jumlah persentase kehadiran wanita yang melakukan pemeriksaan IVA di Puskesmas Rajabasa dan Puskesmas Kalianda sepanjang 2017 lalu. Selama tahun itu, Puskesmas Rajabasa mencatat telah melakukan pemeriksaan IVA terhadap 262 wanita. Meski dari hasil pemeriksaan semuanya dinyatakan sehat dan tidak terindikasi penyakit kanker Serviks atau leher rahim, pihak puskesmas menyatakan jumlah tersebut masih jauh dari persentase yang diharapkan. Kepala UPT PRI Rajabasa Khilmiah, S.Km mengatakan rendahnya jumlah wanita yang ikut pemeriksaan IVA dikarenakan beberapa alasan karena takut dan malu. Padahal, kata dia, pemeriksaan IVA itu amat penting bagi wanita untuk mendeteksi secara dini terhadap tanda dan gejala kanker Serviks. “Tahun 2016 dan 2017 memang susah sekali, ada beberapa hal yang menjadi alasan sehingga mereka tak memiliki keinginan melakuakn pemeriksaan,” kata Rosmeli kepada Radar Lamsel, kemarin. Meski begitu, Rosmeli mengatakan pihaknya tetap berupaya meningkatkan jumlah wanita diwilayah itu agar melakukan pemeriksaan. Upaya itu mulai dilakukan pada Desember 2017 lalu, yaitu dengan mulai melakukan pemeriksaan setiap Rabu. PRI Rajabasa, lanjut Rosmeli, juga melakukan upaya lain untuk meningkatkan jumlah peserta pemeriksaan dengan memberikan penyuluhan dalam setiap pertemuan. “Kami juga meminta bantuan Pemerintah Kecamatan Rajabasa, TP-PKK Desa. Semoga saja dengan kerjasama semua pihak pemeriksaan IVA bisa meningkat,” katanya. Sementara itu, Puskesmas Kalianda mencatat sedikitnya ada 283 pemeriksaan yang telah dilakukan selama 2017. Semua hasil pemeriksaan pun dinyatakan negatif. Kepala UPT Puskesmas Kalianda Rosmeli, S.Km.,M.Kes mengatakan, jumlah tersebut telah menyentuh angka 20 persen dari jumlah wanita yang mendaftar untuk diperiksa. Rosmeli menerangkan, jumlah persentase yang sedikit itu jauh dari yang diharapkan. Menurutnya, penuruanan itu terjadi karena wanita diwilayah Kalianda masih takut melakukan pemeriksaan IVA. “Memang agak sulit mengajak ibu-ibunya untuk periksa. Waktu pendataan ibu-ibu pada mau, pas pelaksanaan banyak yang takut, padahal itu untuk kebaikan mereka,” katanya. Untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan, Rosmeli mengajak wanita diwilayah Kalianda untuk tidak takut melakukan pemeriksaan IVA. “Ini yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat, bahwa pemeriksaan IVA itu tidak perlu takut dan malu, karena itu untuk kebaikan kita sendiri. Kami juga meminta lintas sektoral untuk terlibat dalam sosialisasi, karena pelaksanaan ini tidak bisa dari puskesmas saja, tapi sektor lain juga harus terlibat, terutama TP-PKK yang harus menghayo-hayokan agar ibu-ibu mau diperiksa,” pintanya. (rnd)
Sumber: