PLN Sidomulyo Masih Zona Merah

SIDOMULYO – Problem ketidak stabilan listrik masih sering terjadi di wilayah PLN Cabang Sidomulyo. Akibatnya konsumen dihadapkan dengan dua titik zona merah penyebab padamnya listrik. Zona merah yang masih belum bisa diatasi oleh PLN Cabang Sidomulyo itu adalah penyulang rotring atau gardu-gardu induk, kemudian proteksi pilot yang mengharuskan tiap-tiap desa mesti dipasang mandor line. Kepala PLN Cabang Sidomulyo Abu Bakar mengklaim dari empat kecamatan yakni Kecamatan Sidomulyo, Katibung, Candipuro dan Way Sulan baru menyasar 70 persen mandor line atau pengawas gangguan kelistrikan di desa-desa. “Kami mengakui kendala teknis yang kerap muncul memerlukan kerjasama antar petugas PLN dan mandor line yang ada didesa. Tujuannya agar ketika ada kendala mandorline langsung melapor ke petugas PLN,” ujarnya kepada Radar Lamsel, di Sidomulyo, Kamis (1/2). Menyiasati kendala tersebut PLN kata dia tengah mempressur tim Pelayanan Teknis (Yantek) untuk melakukan mobilisasi pada titik-titik rawan gangguan. Biasanya kata Abu Bakar kendala tersebut terdapat pada tiang listrik yang jauh dari pemukiman warga. “Penyakitnya ya memang sepele tapi dampaknya membuat listrik sering terganggu. Biasanya dipicu oleh tumbuhan yang melilit kabel dan sialnya itu jauh dari pemukiman warga sehingga sangat sulit menemukannya,” katanya lagi. Ditanya solusi terbaik guna memberikan rasa aman bagi 55 ribu pelanggan listrik, Abu Bakar mengatakan selama 2018 pihaknya akan terus melakukan monitoring terhadap kinerja Yantek. Sebab dari 55 ribu pelanggan 33 ribu merupakan pemakai reguler dan 22 ribu pelanggan prabayar. “Untuk 2018 desa-desa yang kekurangan KWH atau tegangan listrik akan masuk dalam listdes,” ucapnya. Pantauan Radar Lamsel wilayah yang kerap mengalami gangguan teknis listrik adalah Kecamatan Katibung dan Kecamatan Candipuro. Masyarakat di dua wilayah itu turut membenarkan ketidaksatabilan listrik didaerahnya. Mustarom (40) warga Desa Banyumas Kecamatan Candipuro membenarkan bahwa listrik kerap padam seketika saat tengah menghidupkan mesin penyedot air. “Sering mati tapi nggak lama, biasanya ketika menghidupkan mesin air,” paparnya. Terpisah Sufi (38) warga Desa Babatan turut membenarkan tegangan listrik ditempatnya kerap turun. Meski tidak berlangsung lama namun hal itu kerap terjadi berulang-ulang. “Masih sering turun, belum tahu juga apa masalahnya padahal kan Katibung nggan jauh dari pembangkit listrik,” tandasnya. (ver)
Sumber: