SMPN 30 Pesawaran dan Karang Taruna Bina Remaja Galang Dana Untuk Korban Gempa dan Tsunami
GEDONGTATAAN - Gempa 7,7 skala richter (SR) yang diikuti oleh gelombang tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala mengundang simpati dari dewan guru dan siswa SMPN 30 Pesawaran (Satap Satu) dan Karang Taruna Bina Remaja Desa Way Layap, Kecamatan Gedongtataan dengan melakukan penggalangan dana dan salat ghoib serta doa bersama, Rabu (10/10)
Kepala SMPN 30 Pesawaran, Merry Wahyuni, S.T.,M.Pd mengatakan, bahwa kegiatan penggalangan dan bagi para korban bencana alam di Palu dan Donggala tersebut merupakan perwujudan dari nawacita pendidikan.
\"Kegiatan ini perwujudan dari berbagai aspek, mulai dari religius, gotong royong, integritas, dan juga nasionalis,\" katanya, kemarin.
Ia mengatakan, kegiatan penggalangan dana tersebut diawali dengan salat ghaib dan doa bersama dengan seluruh siswa dan dewan guru SMPN 30 Pesawaran.
\"Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa dan dilaksanakan di masjid didekat sekolah. Setelah melakukan sholat ghoib, para siswa yang tergabung dalam Organisasi Siswa Sekolah (OSIS) dan Karang Taruna Bina Remaja Desa Way Layap melakukan penggalangan dana di Jl.Raya Kedondong, tepatnya didepan pintu masuk Pemda Pesawaran,” ujarnya.
Ketua OSIS SMPN 30 Pesawaran Firdaus menyatakan, bahwa dirinya dan seluruh keluarga besar SMPN 30 Pesawaran turut berduka-cita dan turut merasakan saudara-saudara satu tanah air yang sedang tertimpa musibah.
\"Penggalangan dana sosial ini untuk sekadar memberikan bantuan, sebelumnya kami juga telah melakukan salat ghaib untuk mendoakan korban yang meninggal,\" katanya.
Sementara Kepala Desa Way Layap Ismed Inanu mengatakan, bahwa bantuan ini nantinya di peruntukan buat korban bencana di Sulawesi Tengah. Dan menurutnya, manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia.
”Kami dari Pemerintah Desa Way Layap Khususnya Karang Taruna Bina Remaja dan Para Siswa OSIS SMPN 30 Pesawaran mengumpulkan bantuan ini selama tiga hari kedepan. Yang nantinya akan kami sumbangkan untuk korban bencana di Sulteng, karena dalam bencana gempa dan tsunami banyak korban dan keluarga kita yang membutuhkan uluran tangan dari kita sebagai manusia ciptaan Tuhan,” tandasnya. (Esn)
Sumber: