Petani Waygelam Harapkan Peningkatan Jalan Pertanian

CANDIPURO – Luasnya hamparan sawah petani Waygelam mencapai 500 hektar lebih. Namun, sayang besarnya potensi disektor pertanian yang dimiliki oleh petani di desa itu, belum berpengaruh kepada kesejahteran petani sekitar secara signifikan. Pasalnya, belum adanya jalan pertanian yang memadai guna menopang aktifitas usaha tani didesa tersebut menjadi penyebabnya. Petani diwilayah itu mengeluhkan, kondisi jalan pertanian yang masih berbentuk onderlagh semenjak dibangun pada tahun 2008 silam itu, kini kondisinya rusak parah dan belum ada perbaikan. Petani dan warga sekitar berharap, jalan onderlagh sepanjang 4500 meter dengan lebar jalan 8 meter yang terbentang ditengah areal sawah milik warga dua desa itu yakni, Desa Waygelam Kecamatan Candipuro dan Desa Sidowaluyo Kecamatan Sidomulyo itu bisa dilakukan peningkatan jalan. Ali yusuf (35) salah seorang petani Dusun Waygelam I mengatakan, belum adanya jalan pertanian yang memadai menjadi keluhan para petani diwilayah itu. “ Sebab, dengan kondisi jalan pertanian yang masih onderlagh dan rusak parah semenjak dibangun pada tahun 2008 silam sampai hari ini belum ada perbaikan. Hal ini menambah kesulitan petani dalam melakukan aktifitas,” kata Ali Yusuf, kepada Radar Lamsel di areal sawahnya, Senin (9/12). Ia menuturkan, terlebih situasi sedang hujan sangat menyulitkan para petani dan pengendara mobil dalam melakukan angkut barang hasil pertanian. “ Terlebih dimusim penghujan saat ini, jalanya becek dan berlubang motor terkadang tidak bisa jalan,apalagi mobil,” kata Ali yusuf. Senada dikatakan Sarmijan (45) petani asal Desa Sidowaluyo Kecamatan Sidomulyo. Keberadaan jalan pertanian tersebut meruakan akses vital bagi petani dua desa dalam beraktifitas disawah. “ Jalan pertanian ini merupakan akses vital bagi petani dua desa yakni, Desa Waygelam Kec. Candipuro dan Sidowaluyo kec. Sidomulyo yang kesehariannya mengantungkan hidup dari sawah ini. kami berharap, pemerintah bisa mendengarkan keluhan kami agar adanya perbaikan jalan ini, ” harap Sarmijan. Sementara, terkait keluhan petani tersebut Kepala Desa Waygelam Setiawan Zuki menjelaskan, pihaknya berulang kali sudah mengusulkan peningkatan jalan tersebut kepada Pemkab Lamsel. “ Teranyar, menurut informasi yang didapat dari UPT PU setempat, pemerintah sudah memasukan usulan perbaikan peningkatan jalan pertanian itu, pada rencana pelaksanaan pembangunan di tahun 2020 mendatang,” ungkapnya. Dia menambahkan, bukan hanya itu, pemerintah juga berencana akan memperbaiki jalan penghubung antar Desa Waygelam Kecamatan Candipuro ke Desa Balinuraga Kecamatan Way Panji. “ Besar harapan kami, pemerintah dapat merealisasikan harapan petani dan warga tersebut. Agar, kebereadaan insfrastruktur jalan yang memadai bisa menopang perekonomian warga yang mayoritas petani diwilayah ini,” harap Kades Waygelam itu.(adv) Desa Way Gelam Bangun Rigit Beton dan Talud CANDIPURO – Gaung pembangunan insfrastruktur terus menggema ke pelosok desa diwilayah Candipuro. Besarnya gelontoran Dana Desa (DD) oleh pemerintah pusat ke desa-desa, bak motor penggerak menghidupkan denyut nadi pembangunan insfrastruktur di wilayah tersebut. Seperti halnya yang dilakukan pemerintah desa Waygelam, Kecamatan Candipuro saat ini, dimana geliat pembangunan insfrastruktur sedang berlangsung dibeberapa pelosok dusun yang ada. Data yang dihimpun Radar Lamsel, melalui DD tahap III tahun ini, Pemerintah Desa Waygelam bersama dengan warga sekitar bergotong royong bangun rigit beton sepanjang 511 meter dan dua unit talud. Dimana, pembangunan jalan penghubung antar dusun itu tersebar di tiga titik yakni, di Dusun Bangun Rejo, Kampung Baru dan Dusun Waygelam I. Kepala Desa (Kades) Waygelam Setiawan Zuki mengatakan, melalui DD tahap III tahun ini, pihaknya sedang merealisasikan pembangunan jalan lingkungan dengan jenis rigit beton dan dua unit talud. “ Melalui DD tahap III tahun ini, kami (Pemdes Waygelam) sedang melaksanakan pembangnan jalan lingkungan antar dusun, sepanjang 511 meter. Dimana, pelaksanaan pembangunan tersebar di tiga titik yakni, di dusun Bangun Rejo, Kampung Baru dan Dusun Waygelam I,” ungkap Setiawan Zuki kepada Radar Lamsel saat dilokasi kegiatan, Senin (9/12). Ia menerangkan, pelaksanaan pembangunan pertama pembangunan rigit beton dilaksnakan di Dusun Bangun Rejo sepanjang 107 meter dengan lebar 3 meter dan ketebalan 12 Centimeter. “ Pelaksanaan pembangunan rigit beton kami awali di Dusun Bangun Rejo. Volume pembangunan, panjang 107 meter, lebar 3 meter, ketebalan 12 Centimeter dan kualitas mutu k225,” terangnya. Setiawan Zuki menambahkan, pelaksanaan pembangunan jalan lingkungan akan dilaksanakan secara bertahap. “ Rencananya, bila pekerjaan pengecoran jalan di Dusun Bangurejo ini sudah rampung maka pembangunan akan dilanjutkan ke Kampung Baru dan Dusun Waygelam I,” imbuhnya. Senada dikatakan, Ketua TPK Desa Waygelam Doni, ia menargetkan, bila tidak terkendala pekerjaan pembangunan jalan lingkungan jenis rigit beton dan dua unit talud itu, akan selesai sebelum akhir Desember tahun ini. “ Kami menargetkan secepatnya, realisasi pembangunan jalan lingkungan sepanjang 511 meter dan dua unit talud didesa Waygelam ini sudah rampung sebelum akhir tahun,” harapnya. Lebih lanjut Ketua TPK Desa Waygelam itu menjelaskan, dalam pelaksanaan pembangunan jalan lingkungan tersebut, pihaknya melibatkan warga sekitar dalam pekerjaan. Kemudian, sebagai kontrol pengawasan pembangunan, pihaknya juga melibatkan Polsek, Babinsa, dan pihak Kecamatan setempat. “ Langkah ini sebagai bentuk koordinasi, agar jalanya pelaksanaan pembangunan diawasi oleh semua pihak. Monitoring ini sebagai bentuk keterbukaan publik dalam teknis pelaksanaan pembangunan,” pungkasnya.(adv) Turunkan Alat Berat Perbaiki Tanggul Jebol CANDIPURO – Guna mengantisipasi luapan banjir kembali masuk persawahan warga dan merendam ratusah hektar tanaman padi milik warga, akibat jebolnya tanggul. Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan turunkan alat berat dilokasi tanggul jebol dan melakukan perbaikan dibantaran tanggul Daerah Aliran Sungai (DAS) di Desa Waygelam Kecamatan candipuro, Senin (9/12). Petugas Pengawas pekerjaan Sugianto menjelaskan, dimusim penghujan tahun lalu, tanggul yang ada di DAS di Desa Waygelam itu jebol. “ Akibatnya, ratusan hektar tanaman padi milik warga dua desa yakni, Desa Waygelam, Kecamatan Candipuro dan Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo mati terendam banjir,” kata Sugianto, saat dilokasi perbaikan tanggul jebol, kemarin. Untuk mengantisipasi hal serupa terjadi, pemkab Lamsel melaui dana tanggap darurat mersponnya dengan menurunkan alat berat guna perbaikan dilokasi tanggul yang jebol tersebut. “ Upaya perbaikan ini merupakan bentuk responsif Pemkab Lamsel, untuk mencegah kebanjiran terulang kembali,” imbuhnya. Ia menjelaskan, sementara perbaikan tanggul yang baru berjalan satu pekan itu baru melakukan perbaikan dilokasi tanggul jebol. “ Rencananya, perbaikan akan menyasar ke bagian badan tanggul dan melakukan pengerukan sendimentasi didasar tanggul,” jelasnya. Sementara, Jiwo (38) petani Desa Waygelam sangat berterimaksih atas besarnya perhatian pemerintah kepada petani sekitar. Dimana menurutnya, dengan adanya perbaikan tanggul tersebut dirinya dan petani lainya sangat terbantu terlebih dalam keancaran aktifitas pertanian diwilayah itu. “ Kami tentunya sangat berterimakasih atas perbaikan tanggul ini oleh pemerintah setempat. Dengan demikaian kami tidak khawatir lagi ketika hujan turun untuk melakukan aktifitas,” pungkasnya.(adv)
Sumber: