Lamsel Aman Transmisi Lokal Covid-19

Lamsel Aman Transmisi Lokal Covid-19

Satu Terpapar, 49 Warga Jalani Rapid Tes

  KALIANDA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan memastikan wilayah kerjanya belum masuk dalam kategori transmisi lokal penularan virus covid-19. Sebab, sejauh ini kasus terkonfirmasi positif datang dari riwayat perjalanan para pasien baru tersebut. Seperti halnya kasus terkonfirmasi positif covid-19 baru yang dialami warga Bakauheni akibat riwayat perjalanan ke luar daerah. Menurut Kabid Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Lamsel, Kristi Erdarwati mewakili Kepala Dinkes Lamsel, dr. Jimmy B. Hutapea, pihaknya menjamin jika penularan terhadap pasien baru itu terjadi di luar daerah. Hal itu diketahui setelah jajarannya melakukan kontak tracing atas temuan kasus tersebut. “Kontak tracing kita lakukan layaknya penyelidikan epidemiologi dalam kasus DBD. Yang berbeda, kita mengulas selama 14 hari ke belakang riwayat perjalanan hingga siapa saja orang yang berhubungan dengan si pasien. Dari situ kita simpulkan bahwa penularannya terjadi diluar daerah,” ungkap Kristy kepada Radar Lamsel, Senin (31/8) kemarin. Dia melanjutkan, berbagai upaya terus dilakukan jajarannya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Khususnya, pada wilayah yang terdapat kasus baru covid-19 agar tidak terjadi transmisi lokal. “Ketika ada kasus baru, kita langsung lakukan kontak tracing. Contohnya di Bakauheni kemarin. 45 orang sudah kita tracing dan screening. Hasil rapid tes semuanya non reaktif. Namun, kita tetap mengimbau mereka agar isolasi secara mandiri selama 14 hari kedepan,” lanjutnya. Dia berharap, 45 orang yang telah menjalani pemeriksaan kesehatan dari hasil kontak tracing itu selalu menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, dia menghimbau untuk melakukan isolasi mandiri secara benar sesuai dengan ketentuan. “Jika isolasi mandiri mereka benar maka kita jamin tidak akan terjadi penularan di wilayah. Karena, 14 hari waktu yang sangat cukup untuk membunuh virus covid-19. Meskipun mereka sudah di rapid dengan hasil non reaktif tetap harus karantina mandiri. Karena, OTG tidak terlihat seperti orang sakit,” tegasnya. Lebih lanjut dia mengatakan, sejauh ini perkembangan pasien baru dalam kondisi kesehatan yang baik. Meskipun, yang bersangkutan sebelumnya mengalami gejala demam dan gangguan indra penciuman. “Hari ini (kemarin’red) pasien itu sudah diambil swab (PCR) yang ketiga. Mudah-mudahan hasilnya negatif. Karena kondisi kesehatan dia sudah mulai normal,” pungkasnya. Untuk diketahui, transmisi lokal dapat diartikan sebagai kasus infeksi yang terjadi antar masyarakat, hanya melibatkan masyarakat. Keberadaan virus sudah tersebar di tengah masyarakat lokal itu sendiri, sehingga seseorang bisa terinfeksi tanpa harus bepergian ke luar wilayah atau bertemu dengan orang asing dari luar wilayahnya. Di bagian lain, Satu warga Desa Sinarogan, Kecamatan Tanjung Bintang berinisial M (47) yang  berprofesi sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) dinyatakan positif Covid-19. ART itu diketahui terpapar sejak dari DKI Jakarta usai melakukan perjalanan dari desa tersebut. Usai mendapat informasi itu, petugas Puskesmas Rawat Inap (PRI) Tanjung Bintang melakukan rapid tes kepada 49 warga yang pernah menjalin kontak fisik dengan M saat berada di desa tersebut. Sementara, 49 warga yang melakukan rapid tes tersebut hasilnya 100 persen non reaktif. Diduga, M terinfeksi virus corona sewaktu di Jakarta atau sesaat dalam perjalanan menuju Ibu Kota. \"M sampai sana sakit, ketika di Jakarta diperiksa reaktif, di swab hasilnya positif. Kan kita disini jadi khawatir. Bisa jadi terpapar di dalam mobil, didalam travel itu infonya nggak ada yang pakai masker. Takutnya dari situ juga bisa,\" Kata KUPT PRI Tanjung Bintang, Darmawan, SKM., M.Kes di ruangannya, Senin (31/8).   Berkurangnya pantauan terhadap pendatang serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengikuti protokol kesehatan, membuat angka pasien covid-19 justru semakin meningkat. \"Dulu betul-betul ketat, keluar masuknya orang betul-betul dipantau setelah itu lapor ke kita untuk dilakukan pemantauan. Sekarang sudah kendur, dengan adanya kelonggaran-kelonggaran itu tadi,\" Ucapnya. Masih kata Darmawan dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa menjalankan protokol kesehatan. \"Menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun sesering mungkin, mengatur jarak dan mencegah kerumunan orang. Protokol kesehatan artinya tetap melaksanan protokol kesehatan. Tapi kenyataan di lapangan masih banyak sekali yang tidak mematuhi protokol kesehatan,\" pungkasnya.(idh/cw1)

Sumber: