Pastikan Aman Dari Serangan Hama
PENENGAHAN - Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Penengahan terus memantau perkembangan tanaman padi di wilayahnya. Langkah ini dilakukan agar petugas bisa menekan serangan pelbagai penyakit, maupun serangan hama di lahan pertanian menjelang panen. Sebab, musim gadu kecamatan Penengahan sudah mulai panen di sebagian besar wilayah desa Kuripan, dan Pasuruan. Sedangkan puncak panen raya di kecamatan ini diprediksi jatuh pada Oktober mendatang. Berkaitan dengan hal tersebut, petugas POPT meminta petani semakin waspada. \"Dan selalu meningkatkan pengamatan di lahannya masing-masing,\" kata Petugas POPT Kecamatan Penengahan, Syafruddin, kepada Radar Lamsel, Selasa (8/9/2020). Syafruddin mengatakan menjelang musim panen biasanya keadaan pertanaman masih rentan terhadap serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan). Berdasarkan pengamatan di lapangan bersama PPL, dan UPT Penyuluh Pertanian, hama yang dominan saat ini adalah walang sangit. Hama tersebut selalu muncul pada saat tanaman padi sudah mulai berbuah. \"Keberadaannya didukung dengan keadaan cuaca yang tidak menentu. Kemudian perpindahan (migrasi) dari lokasi yang panen ke lahan yang belum panen,\" katanya. Sementara ini, pengamatan populasi hama di lapangan masih di bawah ambang pengendalian. Artinya belum saatnya petani mengendalikan dengan pestisida sintetis (kimia). Namun demikian, petani tetap waspada terhadap peningkatannya. Jangan sampai para petani lengah terhadap perkembangan hama tersebut. POPT Kecamatan Penengahan, lanjut Syafruddin, bersama dengan kelompok tani telah menjadwalkan pengendalian hama tersebut dengan pengendalian secara fisik. Yakni dengan cara membuat perangkap hama walang sangit dengan memanfaatkan limbah gelas air mineral. Yang diberi umpan kepiting atau keong mas atau pun terasi. \"Ada alasan kenapa kami memilih dua umpan itu, karena hama tersebut salah satu sifatnya menyukai aroma yang khas,\" katanya. Jamhuri, Ketua Kelompok Tani Srimaju 1 desa Kuripan, mengaku sangat antusias dengan kegiatan ini. Menurut dia, pengendalian hama walang sangit secara ramah lingkungan dianggap efisien. Karena, kata dia, petani tak perlu mengeluarkan bujet yang besar hanya untuk membasmi perkembangan hama di lahan pertanian. \"Rencananya dimulai besok (hari ini\'red) dengan luas sasaran kurang lebih 70 hektar,\" ujarnya. (rnd)
Sumber: