Waduh, kok Salah Hitungan!
KALIANDA – Pengadaan lahan dalam proses pembangunan hunian tetap (huntap) korban tsunami di Lampung Selatan, yang melibatkan jajaran tenaga ahli di berbagai bidang ternyata tidak melulu mulus. Buktinya, masih terdapat salah hitungan dalam menentukan luasan lahan dengan alasan faktor teknis. Setidaknya, terdapat 20-an unit dari 524 huntap yang akan dibangun bagi para korban tsunami yang rumahnya hancur dikabarkan belum tercover lahan yang sudah dibebaskan tim. Namun, saat ini diinformasikan tengah dalam proses pengadaan lahan untuk mengejar ketertinggalan. Kepala BPBD Lamsel, Drs. H. M. Darmawan, MM mengakui hal tersebut. Menurutnya, kekurangan lahan dalam pengadaan lahan huntap lantaran faktor teknis setelah dilakukan handclearing atau persiapan lahan. “Ya, jadi yang kita lakukan pengadaan lahan sesuai dengan luas untuk jumlah 524 rumah. Namun, pada proses nya setelah dilakukan persiapan lahan ada bagian yang tidak bisa dibangun untuk rumah karena faktor alam. Sehingga, tim kembali melakukan penambahan lahan tanpa mengubah jumlah huntapnya,” ungkap Darmawan via telepon, Kamis (15/10) kemarin. Selain itu, imbuhnya, faktor teknis lain adalah mengenai lahan untuk kebutuhan fasilitas umum (fasum) yang belum tercover dalam pengadaan lahan tahap pertama. “Karena ada permintaan tambahan untuk lahan fasum seperti masjid, taman terbuka hijau, lapangan dan semacamnya,” imbuhnya. Namun demikian, Darmawan menyatakan, kurang begitu hafal soal jumlah dan luas lahan untuk mencukupi kebutuhan dalam menutupi kekurangannya. “Kalau tidak salah sekitar 20-an unit. Tersebar di tiga desa yakni Kalianda, Way Muli Induk dan Way Muli Timur. Secara rinci saya kurang hafal,” lanjutnya. Plt. Asisten Administrasi Umum Setdakab Lamsel ini menegaskan, dalam memenuhi kebutuhan lahan huntap ini masih menggunakan post anggaran sebelumnya. Sebab, alokasi anggaran yang disiapkan terdapat kelebihan yang dianggap cukup mengcover kebutuhan 20-an unit huntap. “Makanya langsung kita proses saat ini juga. Kita targetkan secepatnya proses pembayaran dan langsung dilanjut pengerjaan untuk mengejar ketinggalan. Kami rasa waktu yang ada masih cukup dan bisa rampung bersamaan,” pungkasnya. (idh)
Sumber: