Bau Belerang Menyengat, Warga Khawatir
RAJABASA - Warga Desa Kunjir, kecamatan Rajabasa, mencium aroma bau belerang. Kondisi ini berlangsung kurang lebih selama 3 jam. Tepatnya sejak pukul 22.00 WIB sampai 01.00 WIB, Rabu (16/12/2020). Bau menyengat ini membuat warga khawatir. Sebab, tsunami yang terjadi pada tahun 2018 lalu juga diawali bau belerang. Rudi (29), warga desa Kunjir, mengaku mencium baunya secara langsung. Bukan hanya dia saja, Rudi mengatakan bahwa warga lain juga mencium aroma yang sama. Bahkan Rudi bersama beberapa warga sampai rela begadang untuk berjaga-jaga jika ada peristiwa yang terjadi. “Beneran, baunya tidak salah lagi. Sama kayak bau belerang, menyengat,” katanya kepada Radar Lamsel. Walau demikian, bau belerang tidak sampai ke kantor pengamatan. Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) Hargo Pancuran, Andi Suwardi, mengaku tidak mencium aroma tersebut. Andi juga tidak tahu info itu timbul dari mana. Yang jelas, kata Andi, di tidak ada bau belerang di pos pantau. “Enggak, semalam tidak ada baunya. Saya tidak dapat info, kalau kondisi GAK sampai hari ini masih aman,” katanya. Berdasarkan laporan aktivitas gunung api atau volcanic activity report (VAR) periode pengamatan 15-12-2020 00:00-24:00 WIB, pantauan meteorologi GAK terpantau cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 22.3-28 derajat celsius, dengan kelembaban udara 49-57 persen. Secara visual, gunung jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 25-50 meter di atas puncak kawah. Visual CCTV Lava 93 teramati asap putih tipis-sedang tinggi lk.b25-50 m. Dengan ombak laut yang tenang. Status kegempaan, hembusan GAK berjumlah : 2, amplitudo : 8-11 mm, durasi : 12-13 detik. Low Frekuensi berjumlah : 15, amplitudo : 8-34 mm, durasi : 5-13 detik. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-26 mm (dominan 5 mm). Sementara keterangan lain nihil. Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah. (rnd)
Sumber: