Jalan Ambrol Ancam Mobilitas Warga

Jalan Ambrol Ancam Mobilitas Warga

RAJABASA - Daftar jalan rusak di Kecamatan Rajabasa bertambah lagi. Tepatnya di dusun 1, Desa Way Muli. Pantauan Radar Lamsel, Selasa (5/1/2021), hampir setengah badan jalan provinsi di pantai Pemayangan itu ambrol. Penampakan akar dan tanah di bagian bawah aspal sangat jelas terlihat. Posisi jalan dari bibir pantai juga cukup tinggi, sekitar 2,5 meter. Jika ada kendaraan yang terperosok, kemungkinan pengendaranya bakal mengalami luka serius. “Kalau yang jatuh mah sudah kejadian, sering. Tungguin aja sampai malam, pasti ada aja,” kata Mukhlis (26), warga desa setempat. Pria yang berprofesi sebagai penjual kelapa muda ini melanjutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kecelakaan kecil terjadi. Badan jalan yang ambrol membuat jalan menyempit. Kondisi itu memaksa kendaraan harus antre perlahan ketika melintasi badan jalan. Kadang ada pengendara yang melaju kencang, lalu tidak mampu mengontrol kendaraan. “Waktu itu ada mobil, terus motor di belakang. Pas sampai di situ, mobil ngerem. Tapi motornya nyerempet, makanya jatuh,” katanya. Apip (20), warga lainnya, mengatakan faktor lain yang menyebabkan kecelakaan ditengarai minimnya rambu-rambu, dan juga fasilitas penerangan. Di lokasi hanya ada coran semen berbentuk ember yang ditancapi kayu, disertai garis polisi. Pada malam hari, Apip mengatakan kondisi di sekitar jalan rusak itu sangat gelap. “Itu juga baru dipasang sama aparat (desa). Sebelumnya mah plong, enggak ada apa-apa. Cuma plang pemberitahuan saja,” katanya. Menurut Apip, bukan hanya keselamatan pengendara saja. Tapi mobilitas warga, dan masyarakat juga sangat bergantung dengan jalan itu. Jika seluruh badan jalan ambrol, bisa dipastikan warga dari dusun 1 hingga Kecamatan Kalianda tidak bisa lagi melintas ke dusun 2, hingga ke Kecamatan Bakauheni. “Pasti terisolasi, karena tidak ada akses jalan lagi selain ini. Paling motor yang bisa lewat jalur sawah. Kalau mobil, ya harus putar lewat jalan ke Penengahan,” katanya. Informasinya, jalan tersebut sudah lama mengalami kerusakan. Puncaknya pada Desember 2021 lalu yang menyebabkan kerusakan malah menjadi-jadi. Ambrolnya jalan itu setelah dihantam ombak berkali-kali, kemudian terjadi pengikisan. Kepala UPT PKB Kalianda-Rajabasa, Munadi, S.T. mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima informasi perbaikan jalan tersebut. Rencananya akan ditangani oleh Balai Sumber Daya Air pada kegiatan abrasi pantai, yang kegiatannya diperkirakan berjalan di tahun 2021 ini. “Itu info dari orang provinsi (Lampung). Kalau bulannya, saya belum tahu. Pertanyaan itu saya ajukan berulang-ulang, tapi cuma itu jawabannya,” katanya. (rnd)

Sumber: