Proyek Rp 59 Miliar Pasar Natar Bakal Batal, Alasnya Dinas PU Lamsel Belum Selesaikan Pekerjaan Pasar Sementar

Proyek Rp 59 Miliar Pasar Natar Bakal Batal, Alasnya Dinas PU Lamsel Belum Selesaikan Pekerjaan Pasar Sementar

Rapat Kadis Perdagangan dan Perindustrian rapat bersama Forkopimcam kecamatan Natar soal pembangunan pasar Natar. Febi Herumanika/Radarlamsel.disway.id--

NATAR,RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Pemerintah Pusat menginginkan Pembangunan pasar NATAR dimulai pada tahu 2023, namun fakta di lapangan pekerjaan pasar sementara yang dilakukan dinas PUPR Lampung Selatan (Lamsel) di lahan milik PTPN7 (sawitan NATAR) hingga hari belum selesai.

Dalam rapat yang dipimpin Kadis Perdagangan dan Perindustrian Lamsel dengan Forkopimcam terdiri dari camat Natar, Kapolsek dan Danramil, pihak PUPR Lampung Selatan yang hanya mengutus pengawas lapangan atas nama Teguh tidak dapat menjelaskan secara rinci persoalan yang terjadi selama ini.

Proyek pembanguan pasar Natar mengunakan dana APBN dengan nilai Rp 59 Miliar itu semestinya dikerjakan pada anggaran tahun 2023, karena apabila pembanguan itu terlambat pembangunan akan dicabut (gagal) oleh pemerintah pusat, hal ini dikatakan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Lampung Selatan Hendra Jaya saat memimpin rapat di kantor kecamatan Natar, Jumat 15 Desember 2023.

" Siapa yang terlambat itu yang akan didenda, kami kira 2024 tidak tahunya pembanguan di tahun 2023," katanya.

Intinya pasar itu harus diresmikan pada bulan Oktober 2024 mendatang bersamaan dengan pasar Gintung di Bandar Lampung oleh Presiden.

Pak presiden minta buluan 10 pasar itu diresmikan bersamaan dengan pasar Gintung, karena ada dua pasar yang dibangun di Lampung. "Pak presiden mewanti-wanti bahwa pasar itu harus di tuntaskan bulan Oktober," kata Kadis.

Kadis Perindag memaparkan, pihaknya sempat menggelar rapat bersama dengan dewan komisi II, dalam rapat itu Pedagang minta, relokasi setelah lebaran puasa. Dalam rapat tersebut disimpulkan para pedagang membuat surat tertulis untuk menyampaikan keberatan relokasi saat ini.

" Ibu kepala balai menelfon mengatakan tidak bisa membalas surat tersebut, karena perintah dari presiden bulan 10 pasar akan diresmikan, dan bukan wewenang dia membalas surat keberatan tersebut, " ungkap Kadis Koperindag.

" Saya minta tolong untuk dibalas untuk ditunjukan kepada pedagang tapi beliau tidak bisa karena tidak ada wewenang soal itu." Ucapnya.

Dalam hal relokasi kata Kadis, Pemda meyiapkan tempat, tanpa ada pungutan uang apa pun. paling seperti biasa retribusi.

"Saya minta bantuan kepada forkompincam kecamatan Natar untuk menyamakan persepsi relokasi pedagang pasar Natar, karena Tanggal 1 Minggu lagi PU akan meratakan pasar tersebut," kata Kadis.

Kepala UPT Pasar, Yusnaliana dalam kesempatan itu mengatakan, mengenai relokasi pedagang sebetulnya tidak ada kendal, karena hampir semua pedagang setuju hanya ada beberapa orang yang tidak setuju, hal ini dia ungkapkan menjawab pertanyaan Kapolsek Natar AKP Hendra Saputra mengenai siapa tim lima yang dimaksud tidak setuju direlokasi yang disampaikan dalam rapat itu.

Camat Natar Supi'ah, S.Ag, M.Si, mengatakan, belakangan pedagang meminta untuk ditunda, pedagang yang meminta ditunda relokasi siapa?, 

" Artinya ini bola panas diserahkan kepada kita, Kecamatan, Polsek, Koramil, pertanyaan kami apa yang akan kami lakukan dibawah, apakah tidak ada benturan dengan pedagang kalo baru sekarang kordinasi. Karena terusterang saya tidak tahu dan tidak pernah diberitahu akan ada relokasi dan pembangunan pasar sementara di kecamatan ini, " kata Camat.

Sumber: