Proyek Rp 59 Miliar Pasar Natar Bakal Batal, Alasnya Dinas PU Lamsel Belum Selesaikan Pekerjaan Pasar Sementar

Proyek Rp 59 Miliar Pasar Natar Bakal Batal, Alasnya Dinas PU Lamsel Belum Selesaikan Pekerjaan Pasar Sementar

Rapat Kadis Perdagangan dan Perindustrian rapat bersama Forkopimcam kecamatan Natar soal pembangunan pasar Natar. Febi Herumanika/Radarlamsel.disway.id--

Bahkan satu pekan yang lalu, dia menyempatkan diri untuk melihat pengerjaan proyek penampungan sementara pedagang tersebut, di lokasi tidak ada papan pekerjaan siapa yang mengerjakan proyek tersebut.

Mendapat pertanyaan itu pengawas lapangan diketahui bernama Teguh menyebut, " ada papan Proyeknya," kata Teguh.

" Papan itu baru ada setelah saya tegur, ya sekarang ada setelah saya ke sana kan," kata camat.

"Yang akan memindahkan pedagang itu kami ini, karena mereka itu warga kami. Kalo PU selesai mengerjakan pasar sementara itu pergi mereka nggak ada urusan dengan relokasi-relokasi pedagang, itu lah perlu kordinasi. Saya minta rapat hari Senin nanti bukan perwakilan lagi dari PU yang datang dalam rapat," tegas Camat.

Mestinya dijelaskan, apa yang mau disampikan ke pedagang dimana akan mereka tempati, Sosialisasi dengan pedagang kurang , sehingga sekarang hanya ada waktu 1 Minggu untuk sosialisasi dari awal lagi.

Sementara Danramil Natar Kapten Agus Masgusriyanto mengatakan, awal rapat dengan pedagang memang sedikit sulit, namun setelah diberi penjelasan tidak sedikit yang tidak setuju.

" kegiatan pertama saya ikut, dari pertemuan itu saja ribet, karena berbagai alasan yang dikatakan pedagang, termasuk dindingnya tokonya dari apa, ukuran berapa, termasuk ini yang dipertanyakan sama mereka sementara kami tidak pernah paham karena tidak ada kordinasi soal pembangunan pasar sementara tersebut," ungkap Danramil.

Ada juga yang setuju, karena kedepanya akan ada pasar moderen di kecamatan Natar.

Pedangan banyak yang mengatakan bahwa kesempatan mereka untuk mencari uang adalah mendekati lebaran, dengan begitu mereka minta ditunda. 

" saya beri penjelasan waktu itu, nanti pembeli akan mencari pedagang disana (pasar sementara), lambat lalu akan paham lagi pembelinya. waktu pertemuan itu sudah selesai semua soal relokasi," ungkap Danramil Kapten Agus.

Dalam kesempatan itu Danramil mengatakan, yang mengelola pembangunan pasar tersebut adalah orang Bandar Lampung, sampai pemerintah desa tempat pasar itu didirikan mengeluh, karena untuk bekerja bangunan di pasar yang dibangun tidak bisa.

" Itu yang mengelola warga Bandar Lampung semua, sampai pihak desa mengeluh, masa pekerja angkat batu saja tidak bisa masuk bekerja di sana. Maksud saya Manfaatkan apa yang ada di Natar dulu, beli rangka baja di kecamatan ini supaya pedagang di kecamatan Natar ini hidup. jangan membawa semuanya dari luar kecamatan ini, kasihan warga tidak bisa bekerja," katanya.

" Kalau perlu rangka baja di kecamatan Natar ini banyak kan bisa memanfaatkan toko bangunan di sini, pekerja bangunan disini ada banyak manfaat kan dulu yang disini," katanya.

Sementara pihak Dinas PUPR Lampung Selatan yang diketahui selaku pembangun pasar atas nama Gani saat dikonfirmasi enggan menjelaskan perihal pasar tersebut, dia menyarankan untuk bertanya langsung ke Dinas PU Lamsel.

Ditanya soal pembangunan pasar dengan menggunakan ribuan liter BBM Subsidi, Gani menjawab singkat, " kalo ini kita ngobrol-ngobrol," katanya.(*)

Sumber: