BPBD Was-was di Februari

BPBD Was-was di Februari

Kalak BPBD Lamsel, Ariswandi, SH, MH --

KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Antisipasi bencana banjir terus dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan. Pasalnya, puncak musim penghujan diprediksi terus terjadi hingga Bulan Februari 2024.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lamsel, Ariswandi, SH, MH menegaskan, sesuai dengan himbauan BMKG bahwa perkiraan hujan yang terjadi sejak bulan Desember 2023 dan akan mencapai puncaknya pada bulan bulan Februari 2024. Maka, masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang bisa ditimbulkan akibat musim penghujan.

“Maka kita perlu mengantisipasi bencana seperti banjir, longsor bahkan hingga angin puting beliung yang bisa terjadi saat cuaca ekstrem. Kami bersama petugas juga terus meningkatkan kesiapsiagaan,” ungkap Aris kepada Radar Lamsel melalui sambungan telepon, Selasa (30/1/2024).

Hal yang dilakukan, imbuh Aris, yakni dengan menyiagakan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) sebanyak 25 orang, melakukan piket jaga selama 24 jam, patroli udara piket komunikasi dan informasi bencana Pusdalops tentang peringatan dini melalui Radio Rick dan group WA Pusdalops BPBD kepada operator Pusdalops di kecamatan dan desa serta rapi.

BACA JUGA:Komplotan Pencuri Mesin Penyedot Air Milik Petani Ditangkap Polsek Candipuro

“Persiapan peralatan banjir perahu karet 6 unit, peralatan penyelamatan, pelampung dan lainnya. Juga mempersiapkan kendaraan operasional truck serbaguna 1 unit, ambulance 1 unit, mobil pickup 2 unit, mobil ranger 1 unit. Termasuk juga menyiapkan jalur evakuasi,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga tidak pernah bosan memberikan himbauan kepada masyarakat agar dapat mengantisipasi dampak bencana banjir. Dengan upaya bergotong royong melakukan pembersihan lingkungan baik drainase dan pengerukan sedimentasi.

“Serta memberikan himbauan untuk pemotongan pohon yang dianggap membahayakan. Kami juga telah mengeluarkan surat edaran Bupati Lamsel No.18/2023 tentang himbauan terhadap kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir dan gerakan tanah (longsor) kepada dinas/instansi terkait dan kecamatan,” pungkasnya. (idh)

Sumber: