Cegah TB Sejak Dini pada Anak, Puskesmas Hajimena Datangi Sekolah Lakukan Skrining

Cegah TB Sejak Dini pada Anak, Puskesmas Hajimena Datangi Sekolah Lakukan Skrining

Cegah TB Sejak Dini pada Anak, Puskesmas Hajimena Datangi Sekolah-sekolah Lakukan Skrining.Febi Herumanika/ Radarlamsel.disway.id---

NATAR,RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Tuberkulosis (TB) salah satu pemicu kesakitan serta kematian yang kerap terjadi pada anak. Anak lebih beresiko mengidap TB berat seperti TB milier serta meningitis TB sehingga menimbulkan tingginya kesakitan serta kematian pada anak. 

 Anak sangat rentan terinfeksi TB paling utama yang kontak erat dengan penderita TB BTA positif. Anak dengan infeksi TB saat ini menunjukkan sumber penyakit TB di masa depan.  

Beban permasalahan TB Anak di dunia tidak dikenal sebab minimnya perlengkapan diagnostik serta tidak adekuatnya sistem pencatatan serta pelaporan permasalahan TB Anak.

Diperkirakan banyak anak mengidap TB yang tidak memperoleh penanganan yang benar.

Indikasi TB pada anak tidak khas. Penyusutan berat tubuh, lemah, lelah Lesu adalah indikasi utama TB pada anak.

Batuk pada anak jarang adalah indikasi utama TB pada anak. Pada anak dengan gejala utama batuk serta ataupun anak bisa menghasilkan dahak harus diperiksa dahak mikroskopis SPS.

Apabila terbukti anak dengan BTA positif, maka anak tersebut termasuk sumber penularan untuk area di sekitarnya.

Untuk mengetahui apakah ada anak yang terinfeksi TB dan untuk mengantisipasi supaya penyebaran TB tidak meluas di lingkungan sekolah, pihak Puskesmas Hajimena, kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan secara rutin melakukan skrining di Sekolah Dasar (SD) di Wilayah kerjanya.

" Kami mengadakan aktivitas skrining rutin kepada anak sekolah, demi menghindari penularan TBC sejak dini," ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Hajimena, dr. Nessi Yunita, Kamis 1 Februari 2024.

Menurut dr. Nessi, TBC merupakan satu penyakit sangat beresiko di dunia serta tercatat penyakit menular di Indonesia.

" Kalau tidak diketahui sejak dini maka kedepanya akan semakin banyak yang tertular." ungkapannya.

Kata dr. Nessi, anak yang sudah dilakukan skrining nanti akan diketahui hasilnya, dan apa bila ada yang terinfeksi makan pihaknya akan melakukan penanganan.

" kita harus segera melakukan penangan kalau diketahui ada yang terinfeksi TB, supaya tidak ada lagi anak yang tertular, kalau cara ini dilakukan rutin penyebaran tidak ada lagi kedepannya. Dan penanggulangan TB juga masuk Program Kesehatan nasional," jelas dr. Nessi.

Semoga dengan rutin dilakukan skrining seperti ini TB tidak ada disekolah, anak-anak sebagai generasi penerus bangsa ini semuanya sehat.

Sumber: