DPTPHP Segera Salurkan Bantuan CBN
KALIANDA – Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Lampung Selatan segera menyalurkan bantuan cadangan benih nasional (CBN) yang didapat dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI). Bantuan CBN tersebut, rencananya akan didistribusikan ke kelompok tani (Poktan) disejumlah kecamatan di Lamsel yang tanaman padinya mengalami kerusakan akibat terendam banjir pada bulan Februari 2017 lalu. “Belum. Mudah-mudahan secepatnya. Karena petugas kami (DPTPHP, red) masih melakukan pendataan untuk mengetahui berapa jumlah kelompok tani yang harus diberikan bantuan CBN tersebut. Mengingat sudah ada sebagian kelompok yang membeli benih padi bersubsisdi untuk menganti tanaman padinya yang rusak,” ujar Kepala Bidang Pertanian DPTPH Lamsel Mugiono saat dihubungi Radar Lamsel melalui sambungan telepon, Selasa (11/7), kemarin. Mugiono menjelaskan, bantuan cadangan benih nasional yang diperuntukkan bagi para kelompok tani itu diperoleh dari Kementan RI. Bantuan diberikan berdasarkan ajuan yang dilakukan satker guna menanggulangi tanaman padi milik petani di Lamsel yang rusak akibat banjir. “Bantuan CBN tersebut kami usulkannya di bulan Mei 2017. Lalu surat keputusan (SK) untuk realiasinya itu baru kami terima di bulan Juli 2017. Dikarenakan menghadapi hari raya lebaran Idul Fitri, maka bantuan tersebut belum sempat untuk dibagikan,” jelasnya. Diungkapkannya, bagi kelompok tani yang sudah membeli benih padi bersubsidi, maka tidak lagi mendapatkan bantuan CBN. Sebab katanya, benih padi bersubsidi juga merupakan salah satu bentuk bantuan dari pemerintah. “Kalau petugas kami sudah selesai melakukan pendataan petani, maka akan secepatnya bantuan CBN tersebut kami salurkan. Untuk jumlah bantuan CBN yang diperoleh dari pihak kementan itu bisa mencukupi tanaman padi kurang labih seluas 2.000 hektare,” ungkapnya. Mugiono meminta kepada para petani di wilayah Lampung Selatan untuk dapat bersabar. Sebab, bantuan benih padi berasal dari CBN Kementan belum dapat didistribusikan. “Seharusnya memang sudah didistribusikan kepada para petani. Tapi, karena terbentur Hari Raya maka pendistribusian CBN masih tertunda,” pungkasnya. (iwn)
Sumber: