Realisasi Pembangunan Sukses

Realisasi Pembangunan Sukses

Sidomulyo Gandeng UNILA Berdayakan Masyarakat

SIDOMULYO – Realisasi Dana Desa (DD) 60 persen tahap I terus dikebut oleh Pemerintah Desa se-Lamsel. Termasuk Desa Sidomulyo Kecamatan Sidomulyo yang sukses merealisasikan penerapan DD untuk infrastruktur. Dikomandoi Sutanto, Desa Sidomulyo sukses membangun rabat beton sepanjang 835 meter di dua dusun, yakni Dusun II dan Dusun VII. “Jalan sudah rampung kami kerjakan dengan menelan biaya Rp 392.625.600,” kata dia kepada Radar Lamsel, kemarin. Realisasi tersebut tak terlepas dari skala prioritas yang ditetapkan untuk percepatan pembangunan. Disisi lain setiap pekerjaan pihaknya mengaku transparansi sangat diutamakan, tujuannya untuk menginformasikan kepada khalayak ramai. “Bentuk transparansi, kami pasang plang pemberitahuan sekaligus detail mulai dari biaya, panjang serta dimulainya pekerjaan sejak Juni lalu,” paparnya. Selain rabat beton, Desa Sidomulyo juga sudah merampungkan sedikitnya lima pembangunan jembatan di dua dusun, yakni Dusun Umbul Keong dan Dusun Katibung II. “Di Umbulkeong dua titik dan tiga titik lainnya berada di Dusun Katibung II sudah rampung dibangun jembatan,” ungkapnya. Pembangunan jembatan itu diakui Sutanto juga untuk menopang mobilisasi warga. Usai dirampungkan infrastruktur tersebut diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga. “Kami berharap apa yang telah dibangun menggunakan DD bisa dirasakan oleh masyarakat, disisi lain juga bisa ikut menopang perekonomian warga ya,” katanya lagi. Perhatian aparat Desa Sidomulyo tak hanya sebatas infrastruktur semata. Pemberdayaan masyarakat juga menjadi tujuan utama, untuk mencapai target tersebut Desa Sidomulyo menggandeng tak kurang dari 24 mahasiswa Universitas Negeri Lampung (UNILA), untuk sosialisasi pemberdayaan masyarakt. “Kami berharap banyak rekan-rekan mahasiswa bisa menunjukan sepak terjangnya di desa. Terutama merubah mindset untuk menjadikan masyarakat lebih produktif dari berbagai sisi,” paparnya. Hal itu diamini oleh Ketua Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNILA Gusri, dikatakannya kolaborasi antara aparat desa dengan mahasiswa akan sangat baik. Terlebih KKN kali ini mengusung program andalan memberdayakan masyarakat. “Kami usung misi memanfaatkan sampah menjadi kompos yang bernilai jual tinggi,” paparnya. Untuk itu diperlukan kerjasama yang kompak, antara aparat desa, masyarakat dan Sumberdaya Manusia (SDM) dari mahasiswa UNILA itu sendiri, untuk merubah pola pikir. “Selama ini masyarakat beranggapan bahwa sampah tidak berguna, inilah tugas berat kami yang bertujuan memanfaatkan sampah jadi barang bernilai,” terangnya. (ver)

Sumber: