Ngaben Massal di Waypanji, 105 Jenazah Dikremasi

Ngaben Massal di Waypanji, 105 Jenazah Dikremasi

WAYPANJI – Sebanyak 105 jenazah umat hindu dikremasi pada upacara prita yadnya atau ngaben massal di Desa Balinuraga dan Desa Sidoharjo, Kecamatan Way Panji, kemarin. Pantauan Radar Lamsel, sebelum melakukan upacara pitra yadnya, jenazah-jenazah itu diarak menuju lapangan desa terlebih dahulu. Total 60 kerangka jenazah yang dikremasi di Desa Balinuraga Kecamatan Way Panji. Kepala Desa Balinuraga Made Sintre menjelaskan, tujuan ngaben massal ini untuk meringankan biaya umat hindu melakukan kremasi. Puluhan jenazah itu pun dikatakan tak hanya dari Way Panji saja. “Banyak juga dari luar daerah seperti Way Kanan yang ikuti ngaben massal di sini,” kata Made Sintre Kamis, (10/8) kemarin. Orang nomor satu di Balinuraga ini menjelaskan makna yang terkandung pada upacara ngaben. Dikatakannya ngaben berasal dari kata ‘beya’ yang berarti bekal atau biaya. “Secara garis besarnya rentetan upacara prita yadnya ini untuk mengantarkan ruh ke alam dan memutus semua keterikatan pada duniawi,” kata dia. Dikatakannya, jika ngaben dengan biaya sendiri itu cukup besar, maka dari itu umat hindu juga fleksibel dengan mengadakan nagben massal salah satunya. “Guna meringankan biaya umat hindu yang tidak mampu,” terangnya. Sementara di Dusun Kediri, Desa Sidoharjo, Kecamatan Way Panji sebanyak 45 kerangka jenazah umat hindu – jawa dikremasi pada hari yang sama. Ketua Paguyuban Hindu – Jawa Suroto mengatakan, 45 kerangka jenazah itu dikremasi bersamaan dengan ritual yang ada di Balinuraga. Namun berlainan tempat. “Kalau umat Hindu – Bali menyebutnya ngaben, kalau hindu – jawa lebih dikenal dengan ngaben pastas. Tujuannya sama saja semacam ritual sebelum menghadap Sang Hyang Widi,” kata Suroto. Pasca kremasi lanjut Suroto, ritual masih terus berlanjut dengan mengirim abu ke pantai Merak Belantung. “Selasai upacara ini, masih ada prosesi lainnya, mengirim abu hasil kremasi ke laut Merak Belantung,” terangnya. Camat Way Panji Isro Abdi mengatakan 105 kerangka jenazah itu diprosesi pada Kamis pagi. Dari lokasi dua desa itu dikunjungi peserta dari luar daerah Lamsel. “Prosesi ngaben ini punya nilai yang sakral, tapi juga menarik tak jarang banyak wisatawan yang berkunjung ke Way Panji untuk menyaksikan upacara tersebut,” ujarnya. Pantauan Radar Lamsel, prosesi ngaben di Dusun Kediri dihadiri oleh Wakil Bupati Nanang Ermanto. Orang nomor dua di Lamsel itu menyempatkan diri menghadiri upacara sakral umat hindu di Way Panji itu. (ver)

Sumber: