Transparansi Pembangunan Desa Pematang

Transparansi Pembangunan Desa Pematang

Samsul Bahri Komitmen Tiga Tahun Jalan Dusun Mulus

KALIANDA – Kepala Desa (Kades) Pematang, Kecamatan Kalianda Samsul Bahri terus berupaya mewujudkan transparansi pembangunan desa melalui kegiatan alokasi dana desa (ADD) dan dana desa (DD) yang dikucurkan pemerintah pusat maupun daerah. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan kegiatan desa berdasarkan musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes) yang melibatkan seluruh komponen masyarakat. Bahkan, jajaran kecamatan serta Anggota DPRD Lamsel Jenggis Khan Haikal yang merupakan warga desa setempat juga ikut dalam merumuskan pembangunan desa. Dalam pelaksanaan kegiatan ADD dan DD tahun anggaran (TA) 2017, Desa Pematang merumuskan beberapa kegiatan pembangunan. Salah satu yang menjadi andalan adalah pembangunan infrastruktur jalan penghubung antar dusun yang volumenya mencapai 3.100 meter di enam dusun. Kades Pematang Samsul Bahri mengungkapkan, alokasi anggaran desa yang diterima Pematang pada tahun ini mencapai Rp1,18 miliar lebih. Dari nilai anggaran ADD sebesar Rp403.964.107 dan DD sebesar Rp783.351.458. “Untuk anggaran DD, pembangunan fisik 60 persennya kami fokuskan untuk pembangunan jalan antar dusun dengan menggunakan paving block. Paving block yang kami gunakan juga standart K 225 ketebalam 6 centimeter sesuai dengan aturan perbup,”ungkap Samsul Bahri kepada Radar Lamsel. Penggunaan paving block pada pembangunan infrastruktur jalan dusun merupakan hasil kesepakatan seluruh lapisan masyarakat karena berbagai pertimbangan. Selain perawatannya lebih mudah dan efisien, penggunaan paving block juga sangat dirasakan manfaatnya bagi warga setempat. “Kita mudah untuk menggantinya apabila ada yang rusak tinggal kita pasang yang baru. Selain itu, pemasangannya juga dilakukan oleh masyarakat sekitar yang dilalui pembangunan. Ini menjadi poin tambahan penghasilan warga karena dampak pembangunan. Respon masyarakat sangat antusias dengan pembangunan paving block ini,”imbuhnya. Dia melanjutkan, program pembangunan infrastruktur jalan dusun tersebut akan dilakukan secara terus menerus setiap tahunnya. Dia meyakini, dalam kurun waktu dua tahun kedepan seluruh jalan penghubung antar dusun di Desa Pematang akan rampung dan mulus dengan menggunakan paving block. “Kami sudah menginventarisir panjang jalan dusun di wilayah Pematang. Ada sekitar 9.000 meter lebih panjang jalan dusun yang menjadi tanggungjawab desa. Jadi, setiap tahun kita komitmen untuk membangun jalan sepanjang 3.000 meter dan asumsinya akan selesai dalam tiga tahun mulai dari tahun pertama sekarang ini,”lanjutnya. Dari anggaran ADD, dipergunakan untuk empat kegiatan pembangunan. Antara lain pembangunan sumur gali di balai desa, drainase di dusun IV dan VI, finising gedung posyandu dan  pembangunan gedung PAUD. “Program ini semuanya sudah berjalan 60 persen. Sisanya tinggal kita lanjutkan setelah pencairan tahap II atau 40 persen yang tengah dalam proses pencairan,”lanjutnya lagi. Selain itu, sisa anggaran desa tersebut dipergunakan untuk pembangunan warung desa (wardes) dan kegiatan pembinaan masyarakat. Sehingga, kegiatan desa bisa berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. “Kita punya wardes yang diberi nama Usaha Jejama. Anggarannya untuk tahun ini sekitar Rp78 juta. Kami bergerak dibidang perdagangan atau distributor gas elpiji bersubsidi. Karena, memang ini yang dibutuhkan oleh masyarakat,”katanya. Samsul menerangkan, mekanisme distributor gas elpiji ini yakni dengan menyalurkan ke seluruh warung-warung kecil di Desa Pematang. Sehingga, masyarakat tidak akan kesulitan dan tidak di bebani dengan harga yang tinggi akibat kelangkaan barang. “Kita gunakan dengan harga distributor. Semua warung di desa ini kita stok agar menjual gas elpiji ukuran 3 kilogram. Jadi, mudah-mudahan masyarakat tidak akan kesulitan akan kebutuhan gas. Karena, kami langsung di support oleh pertamina untuk kebutuhannya,”terangnya. Bahkan, pihaknya juga memfasilitasi warung-warung kecil yang kekurangan modal untuk dipinjamkan tabung gas sebagai modal berjualan. “Minimal kita berikan modal tabung gas sebanyak lima unit setiap warung. Jadi, usaha mereka bisa terus berputas,”pungkasnya. (idh)

Sumber: