Pertanyakan Nominal Dana Bantuan KKS
KATIBUNG – Warga Dusun Sukadamai, Desa Babatan, Kecamatan Katibung mulai resah. Itu lantaran tidak adanya penjelasan terkait besarnya dana yang diterima melalui penyaluran dana bantuan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, dari keterangan warga Sukadamai buku tabungan KKS dikumpulkan oleh petugas PKH beserta KKS kemudian penarikan dilakukan oleh petugas. Dana bantuan sebesar Rp 1.000.000 hanya sampai ke tangan warga Rp 850.000 saja. Nurhayati (40), ibu rumah tangga asal Desa Babatan ini misalnya. Dia mengatakan, bantuan yang didapatkan tak sampai satu juta rupiah. Kecurigaan pun muncul berdasar keterangan para penerima bantuan yang juga mempertanyakan sisa uang bantuan milik warga penerima bantuan. “Memang ini pertama kalinya KKS dicairkan melalui Bank, tapi di Sukadamai KKS-nya dikumpulkan jadi satu dan yang melakukan penarikan petugasnya,” beber dia. Hal senada dikatakan Fitriana (45) warga Desa Babatan. Dia menduga ada Pungli yang dilakukan oleh oknum petugas PKH. Hingga nominal bantuan yang sampai ke tangan warga tak mencapai Rp 1 juta. “Okelah kalau Rp50 ribu dijadikan saldo tabungan KKS. Berarti kami dapat Rp 950 ribu, tapi ini nggak mas kami cuma dapat Rp 850 ribu. Terus kemana uang Rp 100 ribunya,” ujarnya. Pada bagian lain, Kepala Desa Babatan Suhartini mengatakan, pihak desa tidak pernah dilibatkan untuk urusan PKH tersebut. sehingga kalaupun timbul dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum petugas PKH pemerintah desa tak mengetahuinya hingga detik ini. “Desa nggak dilibatkan untuk mendata para penerima, begitupun penyalurannya. Jadi kami sama sekali nggak tahu berapa nominalnya dan berapa kali penarikannya,” kata dia. Sementara menurut keterangan Petugas PKH di wilayah Sidomulyo Rini, kalau untuk PKH perkeluarga mendapatkan Rp 500.000 pada setiap penarikan. Tapi untuk mekanisme KKS dirinya kurang begitu paham terlebih indikasi itu terjadi diwilayah Katibung. “Kalau PKH nominalnya Rp 500.000 mas per keluarga. Kalaupun selama dua termin tidak dilakukan penarikan otomatis rekening di saldo mengalami peningkatan menjadi Rp 1 juta,” terangnya. Sementara Yoga (30), petugas yang disinyalir melakukan penarikan saldo untuk warga Sukadamai hingga kini belum bisa dimintai keterangannya. Saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh Radar Lamsel, nomor handphone Pria yang tinggal di Panjang Bandar Lampung itupun dalam keadaan tidak aktif. (ver)
Sumber: