Bahaya! Pengguna Narkoba Didominasi Pelajar
BNN Tingkatkan Pengawasan Dipelabuhan
KALIANDA – Indikasi penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar semakin meluas. Kondisi ini membuat khawatir semua pihak. Bahkan Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi Lampung tidak menampik adanya indikasi pengguna narkoba di Lampung yang didominasi para remaja. Kepala BNN Provinsi Lampung Brigjen Pol. Sukamso menjelaskan, dari informasi yang ia diterima pemakai narkoba memang lebih banyak didominasi dari kalangan pelajar tingkat SMA. Menurutnya, pengguna narkoba yang didominasi remaja itu bukanlah hal yang aneh. Sebab, para remaja memang dijadikan sebagai pasar (market) konsumsi barang haram itu. “Kami melihat pemakai memang banyak dari pelajar tingkat SMA dan perguruan tinggi yang merupakan usia produktif,” kata Sukamso kepada wartawan usai pemusnahan barang bukti narkoba dilapangan Asrama Polres Lamsel, Selasa (15/8) kemarin. Mantan Irwasda Polda Bali ini melanjutkan, pihaknya belum bisa melakukan identifikasi terhadap pengguna dikalangan remaja dalam waktu dekat karena masih menemui kesulitan. “Kalau menembus data dari pendidikan itu agak sulit. Tapi kami punya cara lain yaitu dengan melihat klien dari rehabilitasi dan itu akan lebih mudah. Kita akan lihat hasilnya dari situ,” lanjutnya. Maraknya peredaran narkoba dikalangan remaja, BNN Provinsi Lampung akan melakukan langkah pencegahan dengan menggalakkan kegiatan sosialisasi disekolah saat jam belajar dan waktu-waktu tertentu.“Kami akan mengajak pelajar menjadi relawan. Kami tahu, sosialisasi itu akan lebih efektif jika dilakukan pelajar,” pungkasnya. Disisi lain, pelabuhan menyeberangan Bakauheni masih menjadi jalur favorit para bandar narkoba untuk menyelundupkan narkoba antar pulau Jawa dan Sumatera. Wajar saja, karena penjagaan diwilayah pelabuhan itu masih bersifat manual yang hanya mengandalkan insting petugas kepolisian yang melakukan penjagaan. Bahkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung yang menaungi masalah narkoba akan menempatkan personilnya diareal pintu masuk pelabuhan Panjang, Bandarlampung. “Kami akan menempatkan personil di pelabuhan Panjang terlebih dahulu, untuk di Bakauheni belum,” kata Sukamso. Meski begitu, lanjut Sukamso, BNN Provinsi Lampung akan tetap mem-back up petugas yang melakukan penjagaan diwilayah di pelabuhan Bakauheni dengan menempatkan anjing pelacak. Menurut Sukamso, hal itu perlu dilakukan mengingat modus yang dilakukan bandar narkoba dalam melakukan peredaran barang haram itu sudah berinovatif. “Karena pemeriksaan manual sudah tidak efektif, modus peredaran narkoba sudah dibentuk sedemikian rupa. Kita tempatkan anjing khusus untuk membantu penciuman,” katanya. Saat ditanya mengenai pengadaan sinar X (X-Ray) yang sudah direncanakan pemasangannya, Sukamso membenarkan hal itu. Namun, sampai saat ini BNNP dan Polda Lampung masih menunggu pengadaan alat tersebut dari Mabes Polri. “Kita masih menunggu, karena alatnya dari mabes polri,” pungkasnya. (rnd)Sumber: