46 Bidang Lahan Warga Munjuk Diganti Rp 20 Milyar

46 Bidang Lahan Warga Munjuk Diganti Rp 20 Milyar

KALIANDA – Sebanyak 46 bidang lahan milik warga Desa Munjuk Sampurna Kecamatan Kalianda akhirnya dibebaskan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Rabu (30/8) kemarin. Transaksi pelunasan Uang Ganti Rugi (UGR) itu mencapai Rp 20.755.543.725,- dari total 46 bidang lahan yang terkena mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Akan tetapi dua bidang lahan masih belum bisa dicairkan lantaran terhambat kelengkapan berkas. Petugas KemenPUPR Jimun Santoso mengatakan dari 48 bidang, menyisakan 2 bidang lahan yang masih perbaikan surat tanah. “Dua bidang yang belum bisa cair, karena ada pencoretan buku hak tanah atau roya,” kata Jimun kepada Radar Lamsel, kemarin. Proses pencairan itu kata Jimun tak dapat diprediksi, sebab dari validasi ulang atau mausyawarah ganti rugi pembayaran semua tergantung pada kelengkapan berkas yang diajukan warga. “Nggak pasti mas, bisa cepat bisa juga lambat dan itu tergantung pada penanganan berkas yang diajukan ke BPN atau KemenPUPR,” katanya lagi. Masih kata Jimun, jika kelengkapan berkas tidak terjadi kekeliruan. Pencairan otomatis bisa disegerakan, tetapi mekanisme dilapangan berbanding terbalik. “Semua mau cepat, tapi kalau satu berkas saja keliru ya harus dikoreksi lagi. Salah KTP misalnya atau salah pendataan luas lahan maka akan dilakukan validasi ulang sampai semuanya clear,” urainya. Nasib dua pemilik lahan itu belum bisa dipastikan kapan bisa dicairkan. Jimun enggan berspekulasi soal kepastian pencairan. “Statusnya adalah roya, itu yang menghambat, dan kami juga nggak bisa menargetkan,” terangnya. Hal serupa juga dialami 72 pemilik lahan dari Desa Karya Mulyasari Kecamatan Candipuro dan Desa Sukamarga Kecamatan Sidomulyo. “26 lahan KaryaMulyasari belum terima UGR karena masih pada pengajuan surat permohonan pembayaran (spp),” kata Jimun. Khusus wilayah Sukamarga yang diproyeksikan sebagai exit tol. 46 bidang lahan masih mangkrak karena belum ada kepastian soal pelunasan UGR. “Informasinya kan mau dibangun exit tol tapi belum jelas kapan warga bisa menerima UGR,” sebut Kepala Desa Sukamarga Muksin. (ver)  

Sumber: