Kontraktor Janjikan 100 Persen Perbaikan

Kontraktor Janjikan 100 Persen Perbaikan

Kerusakan Jalan Kabupaten Dampak Pembangunan JTTS

KALIANDA – Pemerintah dan masyarakat dikabupaten Lampung Selatan akhirnya bisa bernafas lega. Ini setelah  Kontraktor pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang berada di wilayah Kabupaten Lampung Selatan menyatakan kesiapannya memperbaiki seluruh ruas jalan kabupaten yang rusak akibat dampak pengerjaan proyek nasional tersebut. Hal ini tergambar dalam rapat penyelesaian dampak pembangunan JTTS yang digelar di ruang rapat Bupati Lamsel, Selasa (19/9) kemarin. Ketiga kontraktor baik itu dari PT. PP, PT. Waskita Karya dan PT. Adhikarya menyanggupi apa yang diminta oleh Pemkab Lamsel untuk memperbaiki sejumlah ruas jalan yang rusak akibat pengerjaan JTTS. Perwakilan dari PT. Hutama Karya (HK) Slamet Sudrajat yang hadir dalam rapat tersebut menegaskan, pembangunan JTTS yang dilakukan oleh kontraktor yang ditunjuk pemerintah pusat ini seyogyanya menggunakan jalan dari lahan yang telah dibebaskan. Namun, karena pemerintah pusat menginginkan percepatan pembangunan maka jalan-jalan yang ada terpaksa digunakan. “Memang ada percepatan pembangunan. Kalau menunggu seluruh lahan di bebaskan, maka pembangunannya tidak bisa berjalan. Terpaksa, kami menggunakan jalan-jalan milik kabupaten maupun jalan lingkungan. Tetapi, setelah jalan itu digunakan maka akan kami kembalikan seperti semula,” tegas Slamet. HK juga meminta kepada ketiga kontraktor tersebut untuk segera berkoordinasi dengan jajaran pemkab yang bertugas. Untuk segera menginventarisir atau mendata jalan-jalan mana saja yang rusak akibat pengerjaan proyek tersebut. “Kami memang memiliki tugas untuk mengembalikan seperti semula jalan-jalan yang rusak akibat kami gunakan untuk bekerja. Kami juga meminta masukan ataupun saran apabila ada daerah-daerah yang mengalami kerugian seperti terisolir tidak ada tembusan jalan akibat jalan tol ini,” tutupnya. General Manager PT. PP M. Darwis Hamzah mengatakan, PT. PP yang mengerjaklan ruas jalan tol dari wilayah Kecamatan Bakauheni hingga Sidomulyo segera akan membuat rincian detail ruas jalan yang rusak di wilayah kerjanya. Setelah itu, pihaknya juga mengajak jajaran pemkab untuk melakukan survey bersama jalan-jalan kabupaten maupun lingkungan yang rusak akibat dampak pengerjaan jalan tol. “Pemerintah daerah tidak perlu khawatir. Kami akan memperbaiki 100 persen jalan rusak yang kami gunakan. Sekaraang ini masih ada beberapa ruas lahan yang belum dibebaskan. Maka kami tidak bisa melakukan perbaiki dulu sebelum selesai. Tetapi, jalan-jalan yang sudah tidak kami gunakan mari kita survey dan diperbaiki,” kata M. Darwis. Senada dikatakan perwakilan PT. Waskita Karya dan Adhikarya. Keduanya bersedia untuk bertanggungjawab atas kerusakan jalan kabupaten dan lingkungan akibat dampak pembangunan jalan tol. Namun, dalam waktu dekat ini belum bisa diperbaiki 100 persen mengingat banyak lahan yang masih belum dibebaskan. “Kami dituntut untuk bekerja cepat. Pada prinsipnya, kami selalu koordinasi dengan aparatur pemerintah baik desa maupun kecamatan apabila melintasi jalan kabupaten ataupun desa. Sekarang ini yang bisa kami lakukan sebatas perawatan sementara. Namun kami siap bertanggungjawab. Setelah tidak kami gunakan maka akan dikembalikan seperti semula,” kata Kapro PT. Waskita Karya Marsudi. Sementara itu, Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan mengaku lega atas penyampaian dari kontraktor JTTS tersebut. Dia mengatakan, yang menjadi kekhawatiran pemerintah adalah keluhan masyarakat di bawah akibat dampak dari pembangunan jalan tol. “Yang kami khawatirkan itu masyarakat hilang kesabaran. Dan pemerintah tidak bisa mengendalikan lagi. Mereka selalu protes karena akses jalan rusak. Kalau masyarakat hilang kendali bisa kacau. Kalau kami sudah mendengar penjelasan ini, artinya semua sudah selesai. Masayarakat bisa kami berikan informasi bahwa jalan rusak akan diperbaiki 100 persen,” ungkap Zainudin. `Orang nomor satu di Bumi Khagom Mufakat ini menambahkan, pihaknya meminta kepada para kontraktor agar jalan-jalan yang masih digunakan bisa dilakukan perawatan semi permanen. Misalnya, dengan di cor beton atau sejenisnya. “Kalau sudah ada jalan yang tidak digunakan lagi, kami minta diselesaikan yang bisa diperbaiki. Kalau masih digunakan, perawatan dulu walaupun tidak sempurna. Tidak perlu sekaligus diperbaiki dengan sempurna. Utamakan untuk jalan-jalan vital atau darurat terlebih dahulu,” imbuhnya. Dia juga meminta agar kualitas jalan yang diperbaiki bisa lebih baik dari sebelumnya. “Setelah ini dbentuk tim yang terdiri dari unsure kontraktor dan pemerintah. Untuk melakukan inventarisir bersama jalan-jalan yang memang terkena dampak tol,” pungkasnya. (idh)

Sumber: