Desa Pasuruan Jadi Kampung Literasi

Desa Pasuruan Jadi Kampung Literasi

PENENGAHAN – Kampung Literasi di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan resmi dibuka, Selasa (19/9) kemarin. Acara pembukaan kampung literasi yang digagas oleh pegiat literasi Sugeng Hariyono itu dihadiri Kepala Sub Direktorat Pendidikan Keaksaraan dan Budaya Baca Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Dr. Khastum, M.Pd, Bupati Lamsel Dr. H. Zainudin Hasan, M.Hum dan para pejabat Pemkab Lamsel. Kehadiran bupati dan dari kementerian langsung disambut oleh warga setempat dengan sangat antusias. Dalam kunjungannya, baik dari Pemkab Lamsel dan Kemendikbud meninjau satu per satu rumah yang ada di kampung literasi itu. Melihat antusiasme dan semangat anak-anak membaca, Bupati Lampung Selatan Dr. H. Zainudin Hasan, M.Hum mengaku mendukung kampung literasi sebagai tempat membaca. Zainudin mengatakan, untuk melanjutkan minta baca masyarakat setiap rumah ditargetkan memiliki perpusatakaan. Zainudin melanjutkan, Pemkab Lamsel juga akan merumuskan untuk menebar virus minat baca dikalangan masyarakat dengan mengefektifkan motor pustaka disetiap desa. “Atau mobil kita siapkan ditiap kecamatan nanti berkeliling. Mana yang lebih efektif nanti kita kaji,” katanya. Menurutnya, program yang dicanangkan itu akan dianggarkan dan direalisasikan pada tahun 2018 mendatang. Ditahun itu, lanjutnya, semua program untuk menebar virus baca harus sudah digerakkan dan dilakukan secara bertahap. “Insha Allah nanti seluruh desa sudah gemar membaca. Maka, akan kita wajibkan jam membaca ba’da shalat maghrib sampai isya wajib baca. Anak-anak tidak boleh menonton televisi dan keluar rumah untuk bermain. Kalau mau pintar, orang tua harus mendukung gerakan ayo membaca ini. Kita juga akan memberikan bantuan dan penghargaan kepada para pegiat literasi, bila efektif motor maka kita akan berikan motor. Kita harus mendukung program ini, karena ini misi sosial,” pungkasnya. Sementara Khastum, M.Pd memberikan apresiasi atas dibentuknya kampung literasi yang berada di Desa Pasuruan. “Saya kira ini ide yang bagus. Artinya program ini menyediakan bahan bacaan disetiap rumah,” katanya. Khastum melanjutkan, pihaknya akan terus mendukung program yang dicanangkan para pegiat literasi. Sebab, lanjutnya, selama virus baca susah untuk disebarkan karena masyarakat menganggap buku seakan-akan sudah untuk didapatkan. “Maka dengan one home one library dibuat karena memiliki tujuan meningkatkan minat baca. Ini ide yang harus didukung dan ditindak lanjuti terus,” pungkasnya. Penggagas kampung literasi Sugeng Hariyono mengaku senang karena mendapat perhatian dari Pemkab Lamsel dan Kemendikbud. Sugeng mengaku, para pegiat literasi memang membutuhkan support dan motivasi dari pemerintah agar mobilitas menebar virus baca bisa lebih meluas diwilayah Lamsel. “Kami sangat bangga, semoga ini dapat membuat teman-teman literasi didaerah lain lebih termotivasi. Saya sebagai masyarakat Lamsel senang bisa mendapat perhatian dari bapak bupati dan wakil dari Mendikbud yang hadir untuk melihat langsung one home one library,” katanya. Kepala Desa Pasuruan Kartini menambahkan, pemerintah desa Pasuruan sangat bangga dan mengapresiasi kampung literasi. Menurut Kartini, dengan adanya kampung literasi, warga yang semulanya tidak memiliki waktu membaca buku sekarang bisa menikmati membaca buku setiap saat. “Sekarang sambil momong bisa baca-baca buku yang telah disiapkan. Kami harap program seperti ini juga bisa dibentuk didesa lain, supaya semakin mudah menebar virus minat baca,” harapnya. (rnd)

Sumber: