Salah Masuk Rumah Dengan Nama yang Sama
Cerita Silaturahmi Komunitas Salai Tabuan ke Rumah Wabup Nanang
‘Motor klasik sejuta cerita, motor baru sejuta per-bulan’. Kalimat ini memang cukup tepat untuk menceritakan keseruan komunitas pecinta motor klasik dan kastem‘Salai Tabuan’ saat melakukan silaturahmi ke rumah pribadi Wakil Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto di Desa Way Galih, Kecamatan Tanjungbintang, Sabtu (23/9) pekan lalu. Seperti apa keseruan silaturahmi kegiatan tersebut ? Laporan IDHO MAI SAPUTRA, KALIANDA Pasti publik belum mengetahui salah satu komunitas motor klasik dan kustem Salai Tabuan yang ada di Kalianda. Sebab, Salai Tabuan memang baru seumur jagung dan dibentuk atas dasar satu kesamaan cinta terhadap kendaraan roda dua dengan aliran yang klasik (jadul’red) Sabtu pekan lalu, komunitas ini mendapat undangan silaturahmi khusus dari Wabup Nanang Ermanto. Tidak ada yang special atau perayaan apapun politisi PDIP ini mengundang Salai Tabuan ke kediamannya. Hanya sekedar untuk mempererat silaturahmi dan kumpul bersama. Ya, memang sang wabup ini di kenal low profile dan welcome kepada siapa saja warganya. Keseruan cerita komunitas motor klasik dan kustem ini sudah terjadi di awal keberangkatan menuju wilayah Kecamatan Tanjungbintang yang biasanya ditempuh sekitar 2 jam. Dua motor milik anggota tiba-tiba tidak menyala. Sehingga, komitmen awal berangkat pukul 09.00 WIB terpaksa molor hingga pukul 10.00 WIB. Sekitar 25 kendaraan roda dua berbagai jenis dan tipe klasik maupun kustom berangkat dari Graha Pena Radar Lamsel sebagai titik kumpul untuk memenuhi undangan sang wabup. Untuk urusan konvoi dijalan, meski masih terbilang komunitas baru tetapi Salai Tabuan tetap komitmen dan mematuhi aturan dalam berkendara. Rute yang dilewati sengaja memilih jalan poros mulai dari masuk Kecamatan Katibung hingga tembus di wilayah Kecamatan Tanjungbintang yang hanya melintasi satu kecamatan yakni Merbaumataram. Sengaja jalur tersebut dipilih dengan alasan lebih mengutamakan keselamatan anggota. Selain itu, bisa menjadi hiburan atau tontonan bagi warga yang dilintasi. Sebab, jarang rute itu dilintasi oleh kendaraan yang ramai. Perjalanan berlangsung lancar dan tanpa kendala yang dialami oleh para anggota. Keseruan cerita baru muncul ketika rombongan telah memasuki wilayah Kecamatan Tanjungbintang. Sebab, tidak ada satupun anggota yang mengetahui dimana kediaman mantan anggota DPRD Lamsel dua periode ini. Hingga akhirnya, salah satu anggota memiliki inisiatif bertanya dengan warga setempat yang berada di pinggir jalan. Ya, dengan pasti anggota tadi menjadi leader di depan menggiring rekan yang lain. Hingga pada akhirnya, tibalah di salah satu rumah gedong dengan pagar besi yang cukup besar sesuai dengan petunjuk dari warga. Anggota lain sempat curiga karena tidak terlihat aktifitas di rumah tersebut. Bahkan, pagar besi juga tertutup dengan rapat. Setelah bertanya dengan warga sekitar, mereka membenarkan jika itu benar kediaman Pak Nanang. Namun siapa sangka, Nanang yang dimaksud oleh warga sekitar adalah orang lain bukan Nanang Ermanto Wakil Bupati Lamsel. Salah alamat yang menimbulkan gelak tawa dicampur rasa malu. Karena, sebagian besar anggota sudah masuk dan membuka gerbang sendiri. Bahkan, Sang Ketua Salai Tabuan Muslim Pranata sudah berkomunikasi dengan salah satu pemilik rumah untuk menanyakan keberadaan sang wabup karena tidak terlihat. “Kami juga sempat heran, masa iya beliau mengundang kami silaturahmi ke rumah pribadinya tapi dia tidak ada di rumah. Dan kata salah satu penghuni rumah, Pak Nanang nya sedang pergi ke tambak. Kami terkejut ternyata Nanang yang dimaksud dengan warga sekitar bukan tujuan kami,” kata Muslim menceritakan sambil menahan tawa. Kehadiran Salai Tabuan di rumah tersebut memang sempat menimbulkan kehebohan. Karena, warga sekitar banyak yang keluar rumah menyaksikan kedatangan kami. Maklum, suara yang ditimbulkan dari kendaraan memang cukup membuat telinga bising. Ditambah lagi jumlah nya yang puluhan membuat siapa saja yang mendengar pasti terganggu. Setelah meminta maaf kepada pemilik rumah, akhirnya rombongan Salai Tabuan diberikan petunjuk jalan menuju rumah Wabup Nanang. Namun, karena belum memahami kawasan tersebut, akhirnya Salai Tabuan kembali menorehkan cerita baru di kecamatan yang terkenal dengan batu cincin jenis bungur tersebut. Ya, rombongan komunitas motor klasik kustom kembali salah jalan dan tersesat di perkebunan karet dengan jalan yang luar biasa hancur. Hingga pada akhirnya rombongan menelepon ajudan sang wabup untuk minta di jemput di perkebunan karet tersebut. Sekitar pukul 13.30 WIB, akhirnya Salai Tabuan bisa tiba di kediaman Nanang. Dari kejauhan, sang wabup tidak bisa menahan gelak tawa karena sempat salah rumah karena memiliki kesamaan nama dengannya. “Gimana perjalanannya ? Seru kan ? Ayo langsung makan dulu sudah lewat jam makan siang,” sambut Nanang mempersilahkan rombongan. Suami Winarni ini tidak berhenti tertawa tatkala mendengar langsung cerita rombongan yang nyasar ke kediaman orang lain. Semestinya, kata Nanang, rombongan meminta salah seorang warga disana untuk mengantarkan ke rumah pribadinya. “Kenapa tidak minta diantar. Pasti mereka semua mau mengantarkan sampai ke rumah sini. Memang benar, itu rumah milik Pak Nanang juga. Tetapi, bukan Nanang wakil bupati,” timpalnya sambil tertawa. Kegiatan silaturahmi itu berlangsung seru dan meriah. Sebab, tidak ada kegiatan formal atau protokoler. Hanya sedikit kata sambutan sebagai ucapan selamat datang yang disampaikan oleh Nanang Ermanto. Nanang menjelaskan, maksud dan tujuan mengundang komunitas motor Salai Tabuan hanya sekedar untuk mempererat silaturahmi. Sebab, dia mengaku juga memiliki hobi yang sama dengan anggota Salai Tabuan. “Kita disini silaturahmi. Seru-seruan saja. Kapan-kapan, nanti kita ngegas bareng. Kalau perlu, kita ajak pak bupati juga untuk keliling-keliling. Soalnya, beliau juga pecinta motor gede. Tapi, motor saya belum selesai di modifikasi. Masih dalam proses pengerjaan,” katanya sembari menunjukkan kondisi motornya. Selain itu, dia juga berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya para komunitas dalam bidang apapun agar bisa menjaga martabat daerahnya. Jangan sampai, komunitas yang ada justru membuat rusak nama daerah. “Dari komunitas Salai Tabuan ini, saya harap bisa menjadi contoh yang baik. Karena, pandangan orang tentang geng motor itu negative. Tetapi, mari kita tunjukan kalau di Lamsel tidak ada geng motor yang membuat resah masyarakat,” tutupnya. Sementara itu, Ketua Salai Tabuan Muslim Pranata memberikan apresiasi yang tinggi kepada Nanang yang sudah menyempatkan waktu ditengah kesibukannya sebagai orang nomor dua di Lamsel untuk bersilaturahmi dengan anggota komunitasnya. Menurutnya, hal ini sangat langka terjadi di suatu daerah. “Seharusnya semua pemimpin itu seperti beliau. Tidak tebang pilih dalam bergaul dan siap menerima warganya yang hendak bersilaturahmi. Kami siap menjalankan wejangan dan arahan yang telah bapak sampaikan tadi,” singkat Muslim. Dalam kesempatan itu, Nanang akhirnya didaulat menjadi Pembina Komunitas Salai Tabuan. Acara silaturahmi itu dilanjutkan dengan makan bersama dan berbincang-bincang santai. Sambil menikmati alunan live music yang telah disediakan. Selain itu, seluruh anggota Salai Tabuan juga menyempatkan diri berfoto dengan Wakil Bupati Lamsel ini. Bahkan, di perjalanan pulang Nanang Ermanto dengan senang hati ikut mengawal rombongan sampai diwilayah perbatasan Bandarlampung. (*)Sumber: