Jangan Asal Timbun dong!
Normalisasi Sungai Way Kupang Tanpa Pengawasan
WAYSULAN – Normalisasi Sungai Way Kupang di Desa Purwodadi, Kecamatan Way Sulan disoal. Itu lantaran proses timbunan bibir sungai dinggap warga tak sesuai. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel normalisasi sungai Way Kupang itu sudah berjalan selama tiga hari yang lalu. Tetapi warga menilai pekerja proyek tersebut terkesan asal-asalan. “Gedebong pisang dibibir sungai tidak dibuang malah ditimbun,” ujar Misbah (35) petani asal Purwodadi ini. Warga khawatir, sebab jika normalisasi tidak serius maka ratusan hektar sawah di Way Sulan bakal terancam banjir akibat normalisasi sungai yang buruk pengerjaannya. “Begini mas, kalau misalnya gedebong pisang ikut ditimbun. Kami khawatir nantinya akan membusuk didalam, sehingga mudah terjadi longsor saat diterjang air,” ungkap Misbah. Hal senada dikatakan Anggota Kelompok Tani Purwodadi Sulaiman (40) yang sawahnya tepat berada disekitar proyek normalisasi. Dia juga membenarkan banyaknya pohon pisang yang ditumbangkan dan ditimbun oleh pekerja agar dinding sungai cepat meninggi. “Pelaksana proyek cuma kejar waktu, gedebong pisang dimanfaatkan untuk meninggikan timbunan. Dari sisi itu saja ya masyarakat sudah bisa menilai, mesti ada pengawasan serius dari pemerintah,” kata dia. Terpisah Kepala Desa Purwodadi Marsono mengaku tak mengetahui adanya normalisasi Sungai Way Kupang. “Ya, memang benar Way Kupang berada di wilayah Purwodadi, tapi belum ada laporan dari pihak rekanan soal normalisasi itu,’ kata dia, Minggu (24/9) kemarin. Marsono menjelaskan pihaknya memang pernah diundang untuk pembahasan normalisasi tanggul di aliran Sungai Way Katibung. “Kami pernah mengadakan rapat, tapi untuk perbaikan tanggul Way Katibung dari APBN, bukan Way Kupang” ujarnya. Masih kata Marsono, jika benar laporan dari petani setempat demikian. Penanggungjawab proyek normalisasi itu harus diberi teguran. Sebab kata dia apabila disepelekan dampaknya bisa mengancam persawahan di Way Sulan. “Kami justru baru tahu, tapi kalau memang benar demikian pemerintah desa akan melakukan teguran kepada pekerja normalisasi sungai Way Kupang yang panjangnya 1 kilometer itu,” ucapnya. Senada dengan Kades, Camat Way Sulan Tri Mujianto juga tak mengetahui adanya proyek normalisasi di Purowodadi itu. “Kalau di Desa Pamulihan itu sudah lapor ke Kecamatan, tapi kalau di Purwodadi saya juga baru tahu ini mas,” kata Tri saat dihubungi melalui sambungan telepon, sore kemarin. Dikatakan pihaknya akan segera melakukan pengecekan terkait normalisasi sungai itu berasal dari APBD atau APBN. “Kami akan tanyakan ke UPT DPU mengapa belum ada laporan masuk, sebab kalau timbul persoalan seperti ini mesti ditindak tegas,” ujarnya. Hingga berita ini diturunkan Kepala UPT DPU Way Sulan Wayan belum bisa dimintai keterangan. Saat dihubungi ponselnya meski aktif namun tak diangkat. Begitu juga dengan pesan singkat yang tidak direspon. Pantauan Radar Lamsel dilokasi timbunan bibir sungai sepanjang 1 kilometer itu hanya ada satu orang pekerja yang mengemudikan alat berat. Tak ada plang, juga tak terlihat pengawas pekerjaan. Sementara gedebong pisang yang dilaporkan ditimbun untuk meninggikan dinding sungai banyak terlihat disepanjang lokasi timbunan. (ver)Sumber: