Belum Move on dari Zona Merah STBM
SIDOMULYO – Kecamatan Sidomulyo masih belum keluar dari zona merah sanitasi. Sebab masih banyak desa yang belum kaffah dalam penerapan swasembada wc yang dicanangkan Stritching Nederlandse Vrijwilligres (SNV). Padahal sejak tahun 2016 lalu, Sidomulyo sempat menargetkan Open Defecation Free (ODF) akan tetapi realitanya hingga kini tetangga Kecamatan Candipuro itu belum dapat keluar dari zona tersebut. Koordinator SNV serta Trainer STBM Mubaruddin mengatakan, Sidomulyo belum terbebas ODF lantaran pelatihan dari desa soal swasembada wc belum sepenuhnya berjalan. “Mekanismenya memang harus dimotori desa terlebih dahulu, dituntun oleh Dinkes juga agar target ODF bisa dikebut,” kata Mubaruddin kepada Radar Lamsel, Senin (25/9) kemarin. Mubarudin menyebutkan, meski belum bebas dari zona merah tetapi pelan-pelan tentara STBM terus mensosialisasikan pentingnya sanitasi dan pembuatan jamban sehat. “Sebetulnya tinggal desa yang bergerak. Sebab, Dana Desa itu sudah dianggarkan. Tinggal realisasinya ditahap pertama atau tahap kedua itu tergantung pada pemerintah desa saja,” katanya lagi. Training of Trainer (ToT) juga sempat digalang di Sidomulyo namun ToT saja tentu belum cukup jika tidak secara continue oleh kader-kader STBM yang ada di tiap desa. “ToT saja belum cukup, perlu kerjasama yang sinkron untuk mengeluarkan dari zona merah tersebut,” urainya. Pada bagian lain Kepala UPT Puskesmas Sidomulyo dr. Rocky Sihombing mengharapkan aparat desa mendukung sepenuhnya program STBM ini. Sebab kata dia 3.000 Kepala Keluarga (KK) di Sidomulyo terdata belum memiliki jamban sehat. “Kami terus berupaya agar ODF bisa tercapai secepatnya. Sebab perlu kerjasama lintas sektoral untuk mengentaskan persoalan ini,” paparnya. Dalam situasi seperti ini kata dia pihaknya tak dapat bekerja sendirian tanpa dukungan dari aparatur desa. Sehingga perlu adanya komunikasi intens. “Kami perlu dukungan dari desa supaya Sidomulyo bisa ODF, sebab ini juga demi kesehatan masyarakat banyak,” terangnya. (ver)
Sumber: