Akses Way Sulan – Candipuro Dialihkan

Akses Way Sulan – Candipuro Dialihkan

WAYSULAN – Pemerintah Kecamatan Waysulan akhirnya mengalihkan kendaraan bermuatan diatas 5 ton dijalur jalan yang mengalami kerusakan akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu. Sementara bagi kendaraan ringan seperti sepeda motor dan mobil pribadi masih bisa melintasi lokasi gorong-gorong yang jebol di Desa Pamulihan Kecamatan Way Sulan. Diketahui, gorong-gorong penghubung Desa Pamulihan Kecamatan Way Sulan dengan Desa Karya Mulyasari, Kecamatan Candipuro jebol akibat banjir. Sterilisasi itu menyebabkan pickup dan truk harus memutar arah dengan jarak tempuh 5 kilometer menuju arah Desa Cintamulya Kecamatan Candipuro. Hanya kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4) alias minibus yang diperbolehkan melintas. Camat Way Sulan Tri Mujianto mengatakan dari perempatan Desa Pamulihan sudah diberi rambu agar truk tidak melintas sebagai antisipasi kerusakan tidak bertambah parah. “Sudah kami cek ke lokasi, memang separuh badan gorong-gorong yang berdiri diatas jalan kabupaten itu amblas,” ujarnya kepada Radar Lamsel, Senin (2/10) kemarin. Selebihnya, langkah pertama yang diambil oleh orang nomor satu di Way Sulan itu adalah mencegah kerusakan bertambah parah. Pasalnya meski sebagai jalan kabupaten akan tetapi status pembangunan gorong-gorong itu merupakan swadaya masyarakat. “Dibangun secara swadaya, dan beberapa hari sebelum ambruk, memang tanda-tanda keretakan sudah mulai terlihat. Puncaknya pondasi benar-benar jebol pada Sabtu dinihari,” ungkapnya. Lebih lanjut Tri Mujianto mengaku sudah menginstruksikan pihaknya agar sterilisasi dari pickup maupun truk benar-benar dijalankan. “Kalau minibus masih bisa melintas itupun dengan rasa was-was, tapi kalau truk atau kendaraan roda enam kami sudah melarang untuk beralih akses,” imbuhnya. Pada bagian lain Kepala UPT DPUPR Wayan Nuryana akhirnya buka suara terkait kerusakan yang menimpa jalur Way Sulan – Candipuro itu. Dikatakannya, gorong-gorong itu memang luput dari perbaikan proyek Bina Marga lantaran saat dilakukan pengecekan kondisi bangunan masih bagus. “Memang tidak dimasukkan dalam rencana pembangunan, saat Bina Marga hendak melakukan perbaikan tanggul jembatan itu juga diperiksa, pada saat itu kondisinya masih bagus sebelum diterpa musibah banjir,” ujarnya. Hingga saat ini pihaknya baru melaporkan kejadian ini ke DPUPR Lamsel. Untuk kelanjutannya kata dia, masih akan diproses apakah harus menunggu MusrenbangCam atau langsung diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat. “Kita musyawarahkan lagi nanti,” ucapnya. (ver)

Sumber: