PMII Komisariat STAI Gelar Mapaba
KALIANDA – Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yayasan Pembangunan (Yasba) Kalianda menggelar kegiatan Masa penerimaan anggota baru (Mapaba). Mapaba adalah sebuah proses kaderisasi pertama atau masa orientasi PMII kepada mahasiswa sebagai langkah awal untuk masuk menjadi anggota PMII. Kegiatan Mapaba itu dilaksanakan di Pondok Pesantren Faqihurrahmah di jalan Veteran Atas, Kampung Sawah, Desa Buah Berak, Kecamatan Kalianda, sejak 6 – 8 Oktober, kemarin. Dengan megusung tema “Membentuk Karakter Mahasiswa Yang Bertaqwa, Kritis dan Nasionalis” kegiatan itu berlangsung lancar. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua MUI Lampung Selatan K.H Hamim Fadhil dan Camat Kalianda Erdiansyah, Ketua PC NU Lampung Selatan H. Nur Mahfud dan perwakilan organisasi kepemudaan (OKP), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan DEMA yang ada di kabupaten Lampung Selatan. Acara ini dibuka secara resmi oleh Drs. Rohdian selaku mewakili Majelis Pembina Cabang PMII Lampung Selatan. Dalam kegiatan itu setidaknya diikuti oleh 30 orang mahasiswa yang berasal dari tiga kampus besar di Kota Kalianda. Yakni kampus STAI YASBA Kalianda, STIE Muhammadiyah Kalianda dan STIH Muhammadiyah Kalianda. Menurut Ketua Pelaksana MAPABA, Sahabat Muhitul Ulum mengatakan, Mapaba merupakan agenda rutin dilakukan sebagai bentuk kaderisasi pengurus PMII Komisariat STAI YASBA Kalianda. Menurut dia, kegiatan itu juga dilakukan karena posisi strategis dan pentingnya peran dan fungsi mahasiswa sebagai agent of change. Mahasiswa yang notabennya adalah agen perubahan diharapkan mampu melakukan inovasi dan kreativitas dalam melakukan perubahan yang positif. Perubahan tersebut dapat diraih apabila mahasiswa mempunyai wadah untuk menyalurkan potensi diri, minat bakat dan sebagainya. Wadah itu salah satunya adalah PMII. “Maka sangat penting bagi mahasiswa untuk dapat berorganisasi di luar kampus. Selain untuk belajar, menggali potensi diri, menambah ilmu pengetahuan dan wawasan hal ini juga dapat memperluas jaringan dan sahabat,” kata dia. Sementara itu, Ketua Umum PMII Lamsel Ahmad Sayuti menyatakan bahwa PMII adalah organisasi Kader yang berideologikan Ahlussunnah Wal Jama’ah dan berasaskan Pancasila. Menurutnya PMII adalah tempat yang tepat bagi mahasiswa untuk belajar tentang nilai-nilai keislaman dan kebangsaan serta PMII mampu mencegah faham-faham radikal yang akan mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Rapublik Indonesia (NKRI). “Kenapa kegiatan MAPABA ini dilakukan di Pondok Pesantren, karena dari pesantrenlah mahasiswa akan memperoleh ilmu agama dari sumber yang jelas agar terhindar dari faham-faham radikal tersebut,” kata dia. Dia juga melanjutkan, ciri khas dari PMII, selain menanamkan nilai-nilai spiritual, melalui aktivitas-aktivitas di dalamnya. Secara dialektis diharapkan mampu membentuk pola pikir. Pola pikir itulah yang menumbuhkan kesadaran mahasiswa akan tanggung jawabnya di dalam kehidupan bemasyarakat, berbangsa, bernegara dan agama. Sementara itu, dalam sambutannya, Drs. Rohadian menyatakan bahwa kegiatan Mapaba dan berorganisasi sangat penting. Begitu pentingnya berorganisasi dan manfaat yang akan dirasakan ketika nanti dihadapkan oleh realitas keidupan di masyarakat. “Terus semangat dan terus gali potensi diri dalam organisasi yang adik-adik pilih karena manfaatnya yang begitu besar,” paparnya. (red)
Sumber: