Pusat Gelontorkan Bantuan 2.214 Hektar di Ketapang
KETAPANG – Pemerintah pusat melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (PTPHP) Pemkab Lamsel tahun ini menggelontorkan bantuan pengembangan tanaman kacang kedelai di Kecamatan Ketapang. Program yang bekerjasama dengan Dinas PTPHP Lamsel, TNI dan Universitas Lampung (Unila) tersebut mengembangkan tanaman kacang kedelai seluas 2.214 hektar yang tersebar di 16 desa di Kecamatan Ketapang. Dari 17 desa yang ada di kecamatan itu, hanya Desa Sumbernadi yang tidak menanam kacang kedelai karena lahan yang tidak memadai. Untuk kegiatan awal, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian Kecamatan Ketapang bekerjasama dengan TNI, Mahasiswa Unila dan kelompok tani menggelar gerakan penyemprotan lahan pertanian di Desa Sidoasih seluas sekitar 52 hektar, Selasa (10/10). Kepala UPT Dinas Pertanian, Kecamatan Ketapang Asep Awaludin, SP didampingi Danramil Penengahan Kapten Inf. Sarjo mengatakan, percepatan pengembangan tanaman kacang kedelai di Kecamatan Ketapang agar sesuai target musim ini. “Semestinya pengembangan tanaman kacang kedelai program bantuan pemerintah pusat itu dimulai dari awal bulan September setelah masa panen padi. Karena program ini memanfaatkan lahan setelah tanaman padi di panen. Saat ini masih ada waktu sekitar 3 bulan untuk memanfaatkan lahan tanaman padi karena musim tanam padi mulai awal Januari mendatang,” kata Asep Awaludin, kemarin. “Hari ini (Selasa’red) di Desa Sidoasih luas lahan yang dimanfaatkan untuk mengembangkan tanaman kacang kedelai sekitar 52 hektar. Kelompok tani memanfaatkan dataran tinggi seperti tanggul-tanggul untuk menanam kedelai karena wilayah ini rawan banjir saat musim penghujan seperti sekarang ini,” tambah Asep Awaludin. Menurut Asep Awaludin, untuk mengembangkan tanaman kacang kedelai di Kecamatan Ketapang, pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk dana sebesar Rp1.260.000 perhektar. Bantuan tersebut, lanjut Asep, diperuntukkan pengadaan bibit 40 Kg, Herbisida 1 liter, obat hama (insektisida) 1 liter, obat bakteri (obat buah) 3 saset dan kapur pertanian 400 Kg. “Tanaman kacang kedelai ini bisa di panen selama 75-80 hari. Di Kecamatan Ketapang memiliki potensi yang cukup bagus untuk pengembangan kacang kedelai. Perhektar bisa memanen kacang kedelai 1 ton. Harganya pun cukup bagus karena mencapai Rp8.500 perkilogram untuk konsumsi dan Rp10.300 Perkilogram untuk bahan benih. Bahkan hasil panen nanti akan ditampung oleh Bulog,” paparnya. Sementara Camat Ketapang Darsito, SP mengatakan, gerakan percepatan tanaman kacang kedelai cukup baik untuk mendukung program pemerintah bidang swasembada pangan. Darsito yang juga Plt. Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Pemkab Lamsel mengharapkan kelompok tani dan dinas instansi terkait memanfaatkan program tersebut untuk peningkatan penghasilan sektor pertanian tanaman kedelai. “Saya mengharapkan kelompok tani benar-benar memanfaatkan program ini. Kami juga mengingatkan, saat ini sudah memasuki musim hujan dan sebentar lagi memasuki musim tanam padi. Untuk itu, manfaatkan waktu yang ada untuk menambah hasil pertaniannya dengan pengembangan tanaman kacang kedelai. Manfaatkan lahan kosong seperti tanggul-tanggul agar tidak terkena banjir musim ini,” kata Darsito. “Pengembangan tanaman kacang kedelai sangat cocok untuk peningkatan sektor tanaman pangan dan tidak hanya tanaman padi dan jagung tetapi kacang kedelai cukup baik untuk menambah penghasilan dan mendukung swasembada pangan,” pungkasnya.(man)
Sumber: