Belajar Membagi Waktu
‘Waktu ibarat pedang’ sepenggal kiasan asal timur tengah itu ada benarnya. Sebab siapapun yang tak mempergunakan waktunya dengan baik maka, waktu bak pedang yang dapat memotong apapun dihadapannya. Atas dasar itu Sari Gusma Rani (17) remaja asal Desa Kuripan Kecamatan Penengahan mulai menyiasati waktu yang dia milik dengan sebaik-baiknya. “Belajar membagi waktu sih. Memilah kapan waktu untuk belajar, kapan waktunya bermain,” kata dia kepada Radar Lamsel, kemarin. Keseharian remaja putri yang tengah duduk di bangku kelas XII itu adalah menari. Ada banyak tari daerah yang sudah dikuasainya mulai dari tari daerah Lampung, Jawa, Papua, Kalimantan, dan Bali. “Selain tari daerah ada juga selingan dengan mempelajari tari kreasi dan belajar mengekspresikan diri dengan membuat gerakan sendiri,” ungkapnya. Bagi Rani panggilannya, aktifitas menarinya itu kerap mengganggu waktu belajarnya. Sehingga dirinya dituntut lihai untuk menyiasati agar tidak tertinggal pelajaran sekolah. “Karena memang hobi dari kecil sih, kalaupun ada pelajaran yang tertinggal ya konsekuensinya harus jemput bola,” ujar muli asli Lamsel ini. Jemput bola yang dimaksud adalah meminta tugas mata pelajaran yang sudah tertinggal agar tidak menjadi batu sandungan dikemudian hari. Apalagi kata dia, kelas XII adalah masa dimana pelajar diambang kelulusan. “Ya kebanyakan izin karena menari, tapi semua itu saya nikmati. Pelajaran yang tertinggal bisa dikejar kok, yang penting jangan abai saja,” terangnya. Anak pertama dari dua bersaudara ini tampak serius dengan hobi menarinya itu. Rani bahkan bercita-cita menjadi guru seni dimasa yang akan datang. “Kalau sudah lulus SMA ada niat untuk memperdalam ilmu seni tari dengan melanjutkan kuliah di perguruan tinggi, agar kekayaan budaya di tanah air ini punya penerus dan tidak punah,” tandasnya. (ver) Biodata Nama : Sari Gusma Rani Alamat : Desa Kuripan Hobi : Menari Status : Pelajar SMAN 2 Kalianda Cita-cita : Guru Instagram : @gusmarany
Sumber: