Sebulan Rampung, Proyek Senilai Rp. 970 juta Sudah Rusak
KALIANDA – Pembangunan jalan lattasir di Dusun IV, Desa Pematang Kalianda disoal warga setempat. Pasalnya, proyek yang menelan APBD Lamsel 2017 sebesar Rp. 970 juta lebih ini sudah rusak. Padahal, pengerjaan jalan tersebut baru rampung sekitar pertengahan Bulan November lalu. Pantauan Radar Lamsel di lokasi, kondisi jalan yang baru rampung dikerjakan bulan lalu oleh CV. Bintang Akbar ini kondisinya memang memprihatinkan. Di sejumlah ruas kondisi aspal lattasir sudah pecah-pecah dan hancur. Bahkan, pada bagian gorong-gorong sudah amblas dan berlubang. “Baru selesai di kerjakan bulan kemarin tetapi kok sudah rusak. Ini artinya pekerjaannya tidak benar dari pemborongnya. Mas bisa lihat sendiri kondisinya sekarang seperti apa,” keluh Aris warga sekitar, kemarin. Kondisi tersebut juga dikeluhkan Kades Pematang Syamsul Bahri. Dirinya mengaku, sering memberikan teguran kepada pelaksana proyek jalan tersebut. Namun, teguran yang disampaikan oleh pemimpin d desa tersebut terkesan diabaikan. “Berkali-kali saya tegur mulai dari mereka bekerja. Bahkan, sekarang kondisi jalannya sudah rusak padahal baru selesai di kerjakan. Mereka harus bertanggung jawab penuh. Karena, warga kami sudah mengeluhkan kondisinya sekarang,” kata Syamsul Bahri kepada Radar Lamsel. Terpisah, UPT Dinas PUPR Kecamatan Kalianda - Rajabasa mengaku belum memberikan rekomendasi atau menolak pelaksanaan serah terima hasil pekerjaan proyek pembangunan (Provisional Hand Over-PHO) di ruas jalan tersebut. “Belum di PHO pekerjaan itu. Kami minta untuk diperbaiki terlebih dahulu. Karena, pekerjaannya kurang baik,” kata Kasubbag TU UPT DPUPR Hermawan dikantornya. Berdasarkan informasi yang diterima jajarannya, kerusakan jalan lattasir itu akibat kendaraan bertonase berat yang mengangkut material batu untuk pengerjaan proyek onderlagh pada ruas jalan Babulang - Way Guyuran. UPT DPUPR, lanjutnya, telah mengadakan pertemuan dengan pemilik pekerjaan di dua ruas jalan tersebut. “Ada kesepakatan antara dua pemiliki proyek tersebut. Katanya, mereka akan memperbaiki. Karena, kerusakannya akibat ada proyek onderlagh diatasnya. Karena tidak ada akses jalan lain. Kami masih menunggu itikad baik dari mereka untuk segera memperbaikinya. Atau, kami tidak akan menerima pekerjaan tersebut,” pungkasnya. (idh)
Sumber: