Sidomulyo Belum Move on dari Jalan Licin
SIDOMULYO – Kecamatan Sidomulyo belum juga keluar dari persoalan jalan licin akibat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Usai ruas jalan Sidomulyo – Candipuro yang belum lama ini dikeluhkan warga, kini giliran ruas Sidomulyo – Way Panji yang dijeritkan pengguna jalan lantaran kondisinya tak layak untuk dilalui. Titik tersebut berada di Desa Sidowaluyo Kecamatan Sidomulyo, tepat dimana tengah dirampungkannya pengerjaan flyover JTTS berbatasan langsung dengan penduduk Kecamatan Way Panji. “ Parah mas, rekanan JTTS nya seperti nggak peduli dengan kondisi jalan. Lihat saja jalannya setelah disiram hujan semalaman,” ujar Sugiarto (40) warga Desa Sidowaluyo saat dimintai komentar, Minggu (27/5) kemarin. Kondisi tersebut lanjut Sugiarto sudah berlangsung cukup lama, warga di dua kecamatan tak punya pilihan selain melintasi akses tersebut. Pasalnya tak ada jalur alternatif yang disediakan rekanan untuk pengguna jalan. “ Nggak ada jalur lain selain ini. Mau tidak mau suka tidak suka ya lewat sini, sudah sering kami mengeluh soal jalan macam ini tapi tak pernah ada solusi tepat,’ terangnya. Sayangnya, subkon ditiap-tiap stationing berbeda-beda. Hal tersebut menyulitkan pemerintah kecamatan untuk mengantisipasasi buruknya kondisi jalan. Anggota DPRD Lamsel Syaiful Anwar mengatakan, pembangunan JTTS sejatinya baik untuk kemajuan daerah dan provinsi. Sayangnya, hal itu tercoreng oleh hal-hal demikian yang terkesan diabaikan oleh rakanan JTTS. “ Semua paham akan pentingnya JTTS untuk kemajuan daerah tetapi yang kami sayangkan apkah semua proyek APBN(Tol ‘red) seperti ini. Itu sudah merenggut hak penduduk sebagai pengguna jalan,” ucapnya menanggapi. Politisi dari Fraksi Gerindra ini tak bosan-bosan mengultimatum pelaksana proyek untuk menyediakan jalur alternatif yang layak bagi warga. Sebab, selama ini hanya titik-titik tertentu saja yang disikapi secara responsif oleh rekanan JTTS. “ Saya melihat ada ketidakberesan disana, dimana hanya titik tertentu saja yang cepat dibersekan. Apakah warga harus protes secara frontal terlebih dahulu baru disikapi? Saya rasa tak perlu begitu kalau memang rekanannya peka,” imbuhnya. Sebelumnya, Camat Sidomulyo Eko Irawan mengatakan tanggungjawab rekanan dalam pengerasan jalan mutlak adanya. Maka belajar dari yang sudah lalu jangan berikan kesempatan jalan licin untuk dilalui masyarakat. “ Artinya ketika sudah ada tanda-tanda jalan mulai buruk, tugas rekanan JTTS lah yang melakukan pengerasan. Agar kondisi jalan tak sulit dilalui,” ujar Eko Irawan saat inspeksi mendadak (Sidak) di STA 47 perbatasan Sidomulyo – Candipuro. (ver)
Sumber: