Usai Lebaran Pemkab Panggil Rekanan JTTS
KALIANDA – Pemkab Lampung Selatan sepertinya belum bisa mengambil langkah kongkret soal kerusakan jalan di sejumlah wilayah yang dikeluhan masyarakat akibat dampak pembangunan JTTS. Pasalnya, meski telah beberapa kali menggelar pertemuan dengan pihak rekanan hanya dijanjikan bakal segera diperbaiki jika proyek nasional tersebut sudah rampung. Namun demikian, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Lamsel Ir. Mulyadi Saleh memastikan bakal memanggil seluruh rekanan JTTS yang mengerjakan di wilayah Kabupaten Khagom Mufakat ini selambat-lambatnya usai libur dan cuti bersama Idul Fitri 1439 Hijriah. Pertemuan tersebut, tidak lain untuk membahas kapa yang menjadi persoalan dilapangan. “Kami mengerti harapan masyarakat untuk menikmati jalan mulus. Kami pasti akan kembali mengingatkan kepada seluruh rekanan yang mengerjakan proyek JTTS ini. Paling lambat, habis lebaran kita adakan pertemuan lagi untuk membahas dan membuat komitmen agar masyarakat juga punya kepastian,” ungkap Mulyadi Saleh di kantornya, Selasa (5/6) kemarin. Dia menambahkan, kerusakan jalan akibat aktifitas pembangunan JTTS sepenuhnya menjadi tanggungjawab rekanan. Jika belum bisa memperbaiki secara permanen akibat pengerjaan belum rampung, pemkab juga telah menganjurkan agar melakukan perbaikan sementara dengan cara menimbun bahkan menyiram air pada badan jalan supaya debu tidak mengganggu warga sekitar. “Yang menjadi kekhawatiran masyarakat ini ketika proyek selesai dikerjakan tiba-tiba rekanan kabur tidak mau memperbaiki. Maka, kami juga akan membuat kesepakatan yang benar-benar berkekuatan hukum supaya mereka bertanggungjawab penuh. Tetapi yakinlah, tidak mungkin mereka tidak bertanggungjawab. Karena, di berbagai titik yang sudah rampung langsung mereka perbaiki,” imbuhnya. Lebih lanjut dia mengatakan, pemkab mencatat sedikitnya terdapat 78 ruas jalan milik kabupaten maupun desa yang rusak akibat dilintasi kendaraan berat pengangkut material JTTS dengan panjang jalan mencapai 140 kilometer lebih. Jenis jalannya juga beragam mulai dari hotmix, lapen, lattasir dan onderlagh. “Sejauh ini baru terdapat 6 ruas jalan dengan panjang jalan 4,2 kilometer atau baru mencapai 2,9 persen yang telah diperbaiki oleh pihak rekanan pembangunan JTTS,” pungkasnya. Sebelumnya, puluhan warga Kelurahan Way Lubuk, Kecamatan Kalianda kembali bereaksi mengenai dampak pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang merusak jalan diwilayah setempat. Mereka menyetop puluhan truk pengangkut timbunan dan batu split yang melintas, Senin (4/6) kemarin. Aksi tersebut terpaksa dilakukan warga karena menilai tidak ada kepedulian aparatur pemerintahan setempat mengenai kondisi jalan yang sangat memprihatinkan. Padahal, mereka mengaku telah sering kali menyampaikan aspirasi agar jalan tersebut segera diperbaiki. Terlebih, saat ini menjelang hari raya Idul Fitri yang mana jalan tersebut bakal ramai dilalui masyarakat. (idh)
Sumber: