Harga Telur Itik Naik Menjelang Lebaran
SRAGI – Meningkatnya pruduksi kue yang dilakukan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri menjadi berkah tersendiri bagi peternak itik di Kecamatan Sragi. Sebelumnya harga telur itik yang menjadi bahan pembuat kue itu di angka Rp 1.300 per butir merangkak naik menjadi Rp 2.000 per butir atau mengalami kenaikan Rp 700 per butir. Agus (44) salah satu peternak itik Desa Suka Pura, Kecamatan Sragi mengaku menjelang Lebaran permitaan telur di masyarakat mengalami peningkatan. “Harga telur naik sejak dua minggu lalu, sebelumnya hanya Rp1.300 perbutir naik jadi Rp 2.000,” kata Agus kepada Radar Lamsel, saat ditemui di rumahnya, Rabu (6/6) kemarin. Agus yang sebelumnya hanya memproduksi telur itik sebagian besar untuk kebutuhan penetasan, beralih memporoduksi telur itik untuk konsumsi. “Kalau hari-hari biasa jual telur itik untuk ditetaskan, untuk saat ini saya jual untuk konsumsi karena keuntungannya lebih banyak,” ucapnya. Naiknya harga telur itik juga menjadi berkah tersendiri bagi Mugin (40). Peternak itik asal Kabuten Pringsewu ini rela datang jauh-jauh ke Kecamatan Sragi untuk mengegembalakan itiknya agar memperoleh pasokan makanan yang cukup. “Permintaan telur itik sedang miningkat. Sedangkan di Pringsewu pasokan makanannya kurang. Kalau di Sragi saat musim panen padi saat ini makanan banyak itik bisa terus bertelur,” paparnnya. Selain disebabkan karena menjelang Lebaran, menurut Mugin naik harga telur itik lantaran dipengaruhi cuaca kemarau saat ini. “Musim panas seperti sekarang ini juga berpengaruh, produksi telur jadi menuru. Biasanya dari 400 itik dalam sehari bisa memprodusi 350 telur sekarang hanya 200 telur,” terangnya. Sementara itu Abdul (50) salah satu pedagang telur di Pasar Inpres Kalianda mengatakan, saat ini harga jual telur itik dipasaran mencapai Rp 2.500 perbutir. “Biasanya dijual dengan harga Rp 2.000 sekarang naik RP 2.500 perbutir. Permintaan dari masyarakat juga mengalami peningkatan dibanding hari-hari sebelumnya,” pungkasanya. (Cw1)
Sumber: