Ketua APDESI Palas Dituding Tak Transparan Kelola Anggran Kegiatan Pengukuhan Jabatan Kades

Ketua APDESI Palas Dituding Tak Transparan Kelola Anggran Kegiatan Pengukuhan Jabatan Kades

Ilustrasi APDESI--

PALAS, RADARAMSEL.DISWAY.ID - Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Palas, Pujiadi dianggap tidak transparan soal anggaran kegiatan Pengukuhan Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa yang dilaksanakan di Desa Suka Mulya pada 12 Juli lalu.

Pujiadi yang menjadi ketua panitia kegiatan tidak menginformasikan secara jelas berapa biaya yang habis pada kegiatan itu kepada anggotanya di APDESI, meski acara itu telah lewat tiga pekan lalu. Padahal seluruh biaya kegiatan itu disokong  dari iuran 21 kepala desa. 

Tak heran, sebagian kepala desa menduga kegiatan pengukuhan yang dilakukan Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto itu menjadi ajang cari untung oleh Pujiadi.

Kepala Desa Pematang Baru, Rosadi secara terang-terangan mengungkapkan tidak terbukanya Pujiadi soal anggaran pengukuhan perpanjangan jabatan kades. Itu diutaran oleh Chako, sapaan akrab Rosadi pada forum rapat koordinasi kecamatan (Rakorcam) di Desa Pulau Tengah pada Rabu (31/7).

BACA JUGA:Main Serong, Pendamping PKH Dilaporkan ke Polda

Bahkan Chako dan Pujiadi sempat bersitegang   dalam forum tersebut. Chako mengaku, sempat diusir saat bersilaturahmi di kediaman Pujiadi. Ia mendatangi Pujiadi karena ingin mencari tahu secara langsung soal anggaran itu.

Chako menceritakan, ia bertamu dengan sopan di rumah Pujiadi, sampai mencium tangan Ketua APDESI itu. Sebelum masuk obrolan soal anggran, Chako beralibi ingin meminjam kepada Pujiadi.

"Dia bilang enggak ada. Terus Abang tanya, mana sisa anggran pengukuhan? dia jawab sudah habis malah nombok. Pertanyaan Abang itu membuatnya marah. Padahal Abang  datang dengan sopan, cium tangan. Tapi Abang diusir dari rumahnya, sepat bersitegang."  kata Chako saat diwawancarai Radar Lamsel, kemarin.

Chako mendatangi  Pujiadi bukan tanpa alasan, ia sudah tak tahan lantaran selama tiga pekan tidak mendapat kepastian soal transparansi anggaran tersebut. Sebelum mendatangi Pujiadi, ia sudah menanyakan hal ini kepada Pemerintah Kecamatan Palas. 

Ia juga telah mendatangi bendahara kegiatan pengukuhan, Susilo. Tetapi kepala Desa Suka Bakti itu malah melempar bola panas, Chako diarahkan kepada Pujiadi.

"Tiga pekan tak dapat kepastian, Abang datangi ketua APDESI. Dan hari ini masalah ini Abang buka di rakoorcam supaya ada kepastian," sambung dia.

Chako membeberkan, anggran kegiatan itu hasil iuran  dari 21 kepala desa. Setiap kades dimintai sebesar Rp 3 juta. Artinya total anggaran mencapai Rp 63 juta.

Tap, kata Chako,  jika dilihat dari kegiatan yang telah terlaksana pada 12 Juli lalu itu tak sampai menghabiskan anggaran sebesar Rp 63 juta. Apalagi beberapa item sengaja dipangkas oleh panitia, atau diluar hasil kesepakatan kades.

"Kita itu tahulah berapa habisnya kegiatan itu. Ini malah ada yang dikurangi seperti konsumsi yang sudah disepakati pakai nasi kotak digani prasmanan lauk ikan tepung. Terus kursi 800 unit yang datang paling 300.  Abang tak masalah kalau panitia ambil untung, uang keringat. Tapai harus dijelaskan dulu habisnya berapa," ucap dia.

Sumber: