Ketika Timnas Indonesia Kalah Segalanya
Highpress yang dilakukan para pemain Jepang di area pertahanan Indonesia.--Ruang Taktik FC
Di ruang antarlini ada dua gelandang serang plus Morita. Pada area tersebut Morita memantulkan umpan dari Machida kepada Kamada yang berlari di antara ridho dan Idzes, cut back-nya gagal dihalau oleh Hubner. Hanya berselang 5 menit Jepang gandakan keunggulan.
Saat itu Kevin Diks sedang mendapatkan perawatan sehingga Timnas bermain dengan 10 pemain. Yakob Sayuri mundur isi posisi Diks, dan ruang di depannya terekspos oleh Kamada. Eks gelandang Lazio ini lepaskan through pass ke Mitoma yang gagal dipotong oleh Yakob. Di tengah, minamino lepas dari penjagaan Nathan dan berhasil melakukan shoot ke tiang dekat memaksimalkan umpan dari Mitoma.
Pressing Jepang
Saat menguasai bola, Timnas Indonesia berupaya untuk melakukan build-up dari belakang. Namun, Jepang meladeni build-up Timnas ini dengan highpress yang efektif. Mereka enggak butuh banyak pemain untuk membuat Indonesia enggak nyaman melakukan bangun serangan betul ketiga di awal babak 2 juga lahir dari highpress mereka.
Hanya dengan dua pressure, Kamada dan Ogawa di depan, Jepang mampu bikin panik pemain Indonesia di lini pertama. Di depannya Nathan sudah di-marking Morita. Maarten Paes pun salah mengeksekusi umpan sehingga jatuh ke kaki Morita. Gelandang Sporting Lisbon ini pun melepaskan tembakan mendatar ke tiang jauh yang gagal dihalau Idzes.
Garuda semakin terbenam dengan gol ke-4 Jepang. Di sini Sebenarnya Indonesia mencoba lebih narrow di tengah. Tapi lambat merespon ketika Jepang melakukan sirkulasi dengan wide centerback yang naik. Di koridor sayap kombinasi Sugawara dan Ito berhasil melewati Hubner dan Verdonk.
Dengan cerdik, Sugawara berhasil melepaskan tembakan keras ke sudut sempit gawang Indonesia. Di babak kedua Timnas Indonesia kembali mendapatkan peluang, yang pertama melalui corner dan second ball Verdonk, dan yang kedua melalui serangan direct yang gagal dimaksimalkan oleh Arhan.
Di momen ini plessing-nya terlalu lemah dan mengarah tepat ke pelukan kiper Jepang. Kekalahan Ini memberikan pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia, bagaimana Jepang yang sangat kreatif dan adaptif bisa menemukan solusi dengan cepat ketika set-place serangan dengan attacking wingback-nya diredam, mereka bisa mengalihkan serangan ke ruangan antarlini.
Sumber: